Kamis, 18 April 2024

Warga Kecewa Pemko Batasi Operasional Bus Trans Batam

Berita Terkait

Pelajar saat menumpang Bus Trans Batam tujuan Batamcenter-Batuaji. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
Pelajar saat menumpang Bus Trans Batam tujuan Batamcenter-Batuaji. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Empat unit bus Trans Batam trayek Batuaji- Batamcenter terpaksa dikandangkan. Ini menyusul adanya kebijakan baru dari Pemko Batam yang membatasi jumlah armada trans Batam untuk koridor dua jurusan Batuaji-Batamcenter.

Empat bus tersebut semulanya merupakan satu paket dengan delapan unit bus Trans Batam milik Pemko Batam yang diperuntukkan melayani penumpang dari Batuaji ke Batamcenter ataupun sebaliknya.

“Awalnya delapan unit plus dua cadangan, tapi karena didemo (sopir angkot umum) makanya dikurangi jadi empat saja yang dioperasikan,” kata staff operasional Perum Damri Batam, selaku operator Bus Trans Batam, Surung Togi Pakpahan saat dijumpai di Pool Perum Damri di Tanjunguncang, kemarin. (15/4)

Dijelaskan Surung, kebijakan baru dari Pemko Batam itu juga membatasi jam operasional dari Bus Trans Batam. Jam operasional Bus Trans Batam sesuai kontrak kerja sama awal dengan Dishub Batam dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Namun aturan yang baru sudah dipersempit jadi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB saja.

Kebijakan baru tersebut menuai protes dari warga di Batuaji. Warga menilai bahwa kebijakan itu tidak pro kepada masyarakat yang menginginkan adanya angkutan umum yang nyaman dan murah.

Warga berharap agar pemerintah kembali mempertimbangkan keputusan yang membatasi armada bus Trans Batam serta Jam operasionalnya tersebut. “Masa iya, pada jam yang dibutuhkan Trans Batam malah nggak jalan, jam 08.00 WIB orang sudah di tempat kerja baru Trans Batam jalan. Terus kapan kami bisa menikmati angkutan yang nyaman dan murah seperti itu,” ujar Rensi salah seorang warga di Batuaji.

Warga mendesak agar jadwal bus Trans Batam kembali berjalan normal dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, sehingga bisa mengakomodir para pekerja dan warga umumnya yang membutuhkan layanan bus Trans Batam.

“Karena pagi dan sore itulah yang kami butuhkan. Kami juga ingin menikmati angkutan yang nyaman dan bukan angkot yang ugal-ugalan dengan tarif yang suka-suka sopirnya. Kalau Trans Batam jalan baru mulai pukul 08.00 WIB kami sudah di tempat kerja pak. Begitu juga mau balik, Trans Batam sudah tak jalan lagi,” kata Syamsul warga lainnya.

Surung juga mengakui bahwa protes dari warga tersebut sudah berulang kali masuk ke pihak Perum Damri. Namun karena terbentur dengan aturan yang baru itu, pihaknya tak bisa berbuat banyak, sebab Pemko yang berwenang membuat kebijakan tersebut.

Bahkan Surung mengakui bahwa kebijakan tersebut juga merugikan pihaknya sebagai operator bus Trans Batam. Pasalnya perubahan kebijakan itu tidak dibarengi dengan perubahan pada perjanjian kontrak kerja sama antara Perum Damri dan Dishub Batam. “Kebijakan baru itu sudah berlaku, tapi perjanjian kontrak belum berubah. Kami jadi bingung sekarang. Makanya kemarin kami demo ke Pemko,” kata Surung.

Untuk urusan trayek misalkan, dalam sehari sesuai perjanjian kontrak awal, satu armada Trans Batam harus menargetkan delapan kali jalan atau reit, namun ada kebijakan baru aturan kontrak itu belum juga berubah. “Biasanya delapan reit kalau jadwal yang mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB itu, tapi sekarang sudah berubah jadwalnya tapi target trayeknya belum juga berubah,” kata Surung.

Imbas lainnya sambung Surung, para sopir Trans Batam merasa tak nyaman. Kebijakan baru itu membuat para sopir angkot umum lainnya merasa diatas angin. Sopir bus Trans Batam kerap diteror tanpa persoalan yang jelas.

“Misalkan begini, kalau bus sedang perjalanan dari Batamcenter ke Batuaji, ada macet panjang di Simpang Kabil, terus saat macet itu bus terjebak dan lewat jam operasional, apakah pantas sopir menurunkan penumpang di tengah jalan. Sementara kalau dilanjutkan, diprotes bahkan diancam sama sopir angkot lainnya,” kata Surung.

Sehingga Surung berharap agar Pemko Batam dan pihak terkait lainnya kembali duduk membahas masalah kebijakan baru tersebut jika memang benar-benar ingin membatasi operasional bus Trans Batam. (eja)

Baca juga:

> Sering Diancam, Sopir Bus Trans Batam Demo Minta Perlindungan
> Dishub Batam Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penamparan Kernet Trans Batam
> Bus Trans Batam Dipukul Besi, Sopirnya Diancam

Update