Jumat, 29 Maret 2024

Kirim Perwira TNI, Jonan Janji Tutup Seluruh Pelabuhan Tikus di Batam

Berita Terkait

Seluruh bibir pantai yang mengelilingi Pulau Batam, Rempang, dan Galang, bisa difungsikan sebagai pelabuhan tikus. Salah satu pantai di Kawasan Nongsa, Batam. Foto: istimewa
Seluruh bibir pantai yang mengelilingi Pulau Batam, Rempang, dan Galang, bisa difungsikan sebagai pelabuhan tikus. Salah satu pantai di Kawasan Nongsa, Batam. Foto: istimewa

batampos.co.id – Banyaknya pelabuhan ilegal alias pelabuhan tikus di Batam yang digunakan untuk kegiatan penyelundupan barang dan manusia, jadi sorotan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Ia mengaku sudah mengirimkan beberapa stafnya ke Batam untuk mencari cara penertiban pelabuhan tersebut.

“Pelabuhan tikus itu paling banyak di Batam. Itu jadi pintu penyelundupan. Harus ditertibkan karena merugikan dan mengancam negara,” tegas Jonan dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan tol laut dengan Jawa Pos Group, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Disebut mengancam negara karena barang yang diselundupkan tidak hanya bahan-bahan kebutuhan pokok, tapi juga narkotika, dan bisa jadi senjata dan barang berbahaya lainnya.

“Saya sudah kirim staf khusus saya seorang perwira TNI Angkatan Laut dan dari direktorat jenderal terkait ke Batam untuk mengkaji bagaimana menutup pelabuhan tikus itu,” katanya.

“Tapi saya tak mau ribut-ribut. Pelan-pelan saja, yang penting bisa selesai. Itu kan (keberadaan pelabuhan tikus) sudah lama,” ujarnya.

Secara umum, untuk menekan angka penyelundupan di berbagai pelabuhan dan sarana transportasi laut di Indonesia, Kemenhub bekerja sama dengan Bea Cukai dan Polair Polri.

“Setahu saya sudah menurun. Tapi angka pastinya yang tahu Bea Cukai,” kata Jonan. (bal/bpos/jpgrup)

Update