Jumat, 19 April 2024

Ngetem di Ruas Jalan, Polisi Naik Pitam Marahi Sopir Angkot

Berita Terkait

Angkutan umum yang ngetem di Simpang Panbil, Mukakuning membuat jalan jadi macet. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
Angkutan umum yang ngetem di Simpang Panbil, Mukakuning membuat jalan jadi macet.
Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Suasana di ruas jalan raya R Suprapto, tepatnya di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Mukakuning mendadak memanas, Kamis (21/4) sekitar pukul 11.00 WIB.

Seorang pengendara mobil sedan bewarna merah tiba-tiba mengamuk dengan ulah sejumlah sopir angkot Bimbar yang ngetem memenuhi badan jalan depan Plaza Batamindo.

Pengandara mobil sedan itu ternyata seorang anggota polisi di Mapolresta Barelang yang memang tidak mengenakan seragam polisi waktu itu. Dia tak terima karena seluruh badan jalan raya itu dihalangi oleh angkot Bimbar.

Mulanya anggota polisi itu melaju dengan mobilnya dari arah simpang Panbil ke arah Batuaji. Namun saat tiba di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), seluruh badan jalan sudah dipenuhi dengan angkot Bimbar dan Carry yang ngetem memenuhi badan jalan.

“Sempat saya tunggu beberapa saat tapi tak bergerak juga Bimbar itu,” kata anggota polisi yang tak mau namanya disebutkan.

Sejumlah pengendara lainnya juga mencoba mengklason panjang, namun lagi-lagi angkot-angkot yang ngetem itu tak menggubris, mengganggap itu adalah lokasi parkir yang tepat.

Kondisi itu membuat polisi itu dan sejumlah pengendara lainnya naik pitam. Sang polisi lantas keluar dari mobilnya dan menegur para sopir angkot.

Bukannya merasa bersalah, para sopir angkot malah melawan aksi protes anggota polisi itu. Adu mulut sempat terjadi dan para sopir Bimbar sepertinya sama sekali tak merasa bersalah dan tidak peduli atas apa yang diprotes tersebut.

“Kita marahin dia balik marahin kita lagi,” ungkap sang polisi.

Sang polisi dan pengendara lain sempat tersulut emosi, namun para sopir angkot itu mundur karena belakangan mereka tahu bahwa pria yang protes dengan aksi mereka itu adalah polisi.

Kejadian itu mendapat reaksi yang positif dari warga pengguna jalan lainnya. Warga mendukung aksi protes sang polisi dan menyarankan agar polisi tersebut mau membawa dan memproses para sopir angkot yang kerap melanggar aturan lalu lintas dan menguasai jalan semaunya tanpa pedulikan hak-hak pengendara lain.

“Bawa saja ke kantor pak, biar tahu rasa mereka,” ujar Meri pengendara sepeda motor di lokasi yang sama.

Namun karena sang polisi sedang terburu-buru untuk urusan yang lebih penting, para sopir angkot itu dibiarkan begitu saja.

Warga malah miris dengan keberadaan anggota Satlantas di Pos Pol Simpang Panbil yang lokasinya tak jauh dari lokasi kejadian. Anggota Satlantas yang seharusnya berhak menindak para sopir angkot itu malah tidak muncul.

“Bimbar yang ngetem berderet penuhi badan jalan dicuekin. Coba kalau pengendara sepeda motor tak pakai helm atau tak berkaca spion pasti cepat kejar dan tangkap,” kata Meri lagi.

Sementara salah satu pedagang kaki lima di dekat lokasi tersebut, yang enggan diberitahu namanya menuturkan, aksi ngetem memenuhi badan jalan oleh angkot seperti Bimbar dan Carry adalah pemandangan yang biasa dan terjadi hampir setiap saat.

“Apa lagi kalau sore dan pagi saat lagi sibuk, susah mau lewat jalan ini. Badan jalan dipenuhi angkot yang ngetem,” ujarnya.(cr14)

Update