batampos.co.id – Mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta asal Batam, Feby Kurnia, ditemukan tewas di toilet kampus tersebut, Senin (2/5). Sebelumnya, Feby dikabarkan hilang sejak Kamis (28/3) lalu.
Feby merupakan alumni SMKN 1 Batam. Selama sekolah di SMKN 1 Batam, ia mengambil Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Setelah lulus pada 2015, Feby mendaftar ke UGM melalui jalur prestasi sekolah untuk Gakultas MIPA, jurusan Geofisika.
Selama sekolah, warga Komplek Nusa Jaya Blok A14 Nomor 13, Seipanas, Batam, ini memang cukup berprestasi. Sehingga tak heran jika dia sangat dikenal oleh para guru dan keluarga besar SMKN 1 Batam. Selain cerdas, Feby juga merupakan sosok yang sopan dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.
”Ikut klub Bahasa Inggris di sekolah. Anaknya rajin ibadah,” ujar seorang guru di SMKN 1 Batam, kemarin.
Selain mahir berbahasa Inggris, Feby juga dikenal menguasai ilmu Fisika di atas rata-rata siswa lainnya. ”Dia merupakan murid terbaik di sekolah dan juga menjadi utusan dalam lomba Bahasa Inggris baik nasional maupun internasional,” bebernya.
Atas prestasi yang dimilikinya, Feby pernah dikirim menjadi utusan lomba debat Bahasa Inggris tingkat nasional di Yogyakarta pada tahun 2013. Saat itu Feby berhasil meraih juara dua. Kemudian pada tahun 2014, Feby kembali mewakili Provinsi Kepri pada ajang perlombaan Fisika tingkat nasional. Namun saat itu dirinya hanya berhasil meraih peringkat delapan besar.
Tidak hanya itu, pada 2015 Feby dikirm ke China dalam kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Youth Camp atau ajang bertemunya anak-anak berprestasi di kawasan Asia Pasifik.
”Prestasi di sekolah dia selalu juara kelas,” ungkapnya.
Selain Bahasa Inggris dan Fisika, Feby juga jago dalam mata pelajaran Kimia. Bahkan, karena kecerdasannya itu, guru dan teman-teman di sekolahnya menyematkan julukan ‘Titisan Einstein’ kepada Feby.
Menurutnya, pihak sekolah sudah mendengar kabar hilangnya Feby sejak pekan lalu. Namun mereka tak pernah menyangka jika akhirnya Feby ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, kemarin.
Kabar hilangnya Feby ini juga pernah disampaikan oleh guru SMKN1 Batam, Nuraini, di dinding Facebook-nya yang ditautkan ke facebook Feby Kurnia.
Informasi yang diperoleh koran Batam Pos, Feby minta izin keluar kepada ibu kosnya pada Kamis (28/4). Namun sejak saat itu, Feby tak pernah kembali hingga akhirnya ditemukan meninggal, kemarin.
Batam Pos sendiri pernah memuat profil Feby dalam rubrik X-Presi yang terbit pada edisi 5 Mei 2015. Setahun yang lalu. Saat itu, Feby mengutarakan keinginannya menjadi ilmuwan Fisika yang berguna bagi masyarakat luas.
”Kalau ilmu atom sudah bisa dikuasai, dipastikan jalan untuk menjadi ilmuwan sudah terbuka lebar,” kata Feby, kala itu.
Namun kini, gadis berhijab itu tak bisa lagi mengejar mimpi dan cita-cita mulia tersebut. (gas/cr14)