Jumat, 19 April 2024

Siswa SMA 3 Batam dan SMK Kartini Peraih Nilai UN Tertinggi se-Kepri

Berita Terkait

Pelajar SMA saat konvoi kelulusan di Pasir Putih, Batamcentre tahun lalu. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
Pelajar SMA saat konvoi kelulusan di Pasir Putih, Batamcentre tahun lalu. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Kota Batam menyabet nilai terbaik untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Ajaran 2015/2016. Rahmi Adelina, siswa SMA Negeri 3 Batam lulus dengan nilai terbaik tingkat SMA dengan nilai 530,0. Sedangkan Windy Tjang, Pelajar SMK Kartini Batam juga menjadi yang terbaik untuk SMK di Kepri dengan nilai 375,6.

“Batam masih mendominasi untuk hasil terbaik. Sedangkan Tanjungpinang berada di posisi dua,”
ujar Kepala Bidang Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Atma Dinata menjawab pertanyaan Batam Pos, Jumat (6/5) tadi malam.

Dikatakannya untuk 10 besar terbaik di Kepri SMA/MA dikuasai oleh SMA. Bahkan mayoritasnya adalah pelajar jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Lebih lanjut katanya, duduk di peringkat dua se Kepri diraih oleh Nurma Wijaya, Pelajar SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Sedangkan peringkat ke 3 juga disabet Alfian, pelajar SMA Negeri 1 Tanjungpinang, dengan nilai 528,0.

Lebih lanjut, kata Atma, untuk tingkat SMK, terbaik pertama digenggam oleh Windy Tjang, Pelajar SMK Kartini, Batam dengan nilai 375,6. Terbaik kedua Verend dari SMk Negeri 1 Tanjungpinang, dengan raihan poin 374,0. Sedangkan posisi ketiga adalah Charles Tang dari SMK Kartini Batam dengan nilai 370,0.

“Hasil UN tahun ini sejak 4 Mei lalu sudah kita serahkan kepada masing-masing sekolah SMA/SMK dan MA yang ada di Provinsi Kepri,” ungkap Atma.

Disinggung Kepri berada di posisi berapa secara nasional, Atma mengatakan terkait perolehan tersebut akan dirilis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 9 Mei mendatang. Sehingga akan diketahui, Kepri akan duduk diperingkat berapa.

“Dari rillis itu nanti akan ketahuan Kepri posisi ke berapa secara nasional. Harapan kita tentunya menjadi yang terbaik,” jelas Atma.

Ditegaskannya juga, hasil UN sekali lagi tidak menentukan kelulusan. Karena ditentukan berdasarkan nilai sekolah. Yang terdiri dari nilai rata-rata rapor atau nilai Ujian Sekolah yang sudah dilaksanakan pada bulan Maret lalu. Disebutkannya UN tahun ini diikuti 10.413 pelajar SMA, 940 pelajar MA, dan 7.046 pelajar SMK. Sehingga secara keseluruhan diikuti 18. 759 pelajar.

“Kami juga sudah meminta masing-masing Disdik Kabupaten/Kota untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk mencegah terjadinya perayaan kelulusan yang berlebihan,” harap Atma.

Ditambahkannya, bagi pelajar yang merayakan kelulusan hendaknya cukup dengan sujud syukur. Karena sebelum UN diawali dengan doa dan pengajian bersama. Selain itu, Disdik Kepri juga mengharapkan pelajar yang akan mengikuti pengumuman UN, sore ini hendaknya patuh pada aturan sekolah.

“Yang terjadi selama ini adalah, saat pengumuman berlangsung. Adik-adik kita patuh pada anjuran sekolah. Seperti menggunakan baju kurung. Tetapi diluar itu, mereka sudah membuat rencana lain yang sulit untuk kita kontrol,” keluh Atma.

Atma juga mengharapkan perserta UN yang lulus tidak melakukan aksi coret-coret baju. Apalagi sampai melakukan konvoi kendraan dijalanan. Karena mengganggu ketertiban berlalu lintas. (jpg/bpos)

Update