Selasa, 19 Maret 2024

Batam Diguyur Hujan Deras, Ini Titik Banjir

Berita Terkait

Banjir di Simpang jam. Foto: Aldho/FB/WB
Banjir di Simpang jam. Foto: Aldho/FB/WB

batampos.co.id – Hujan deras mengguyur seluruh wilayah di Batam sejak pukul 10.00 WIB, Rabu (13/7/2016). Akibatnya, sejumlah ruas jalan dan kawasan lainnya tergenang air akibat buruknya sistem drainase di Batam.

Beberapa titik banjir yang terpantau sementara antara lain:

  1. Simpang Jam
  2. Sebagian wilayah Batuampar
  3. Area sekitar Masjid Raya
  4. Area sekitar Pemko Batam
  5. Simpang empat lampu merah Nagoya
  6. Bengkong Swadebi
  7. Kawasan Samyong, Batuampar
  8. Beberapa wilayah di Batuaji
  9. Cikitsu Batam Centre
  10. Tiban Kampung
  11. Kawasan Villa Pesona Asri
  12. Simpang empat nagoya Hill
  13. Pelabuhan Batuampar
  14. Tiban Indah
  15. Banyak titik lainnya

Beberapa warga melalui akun facebooknya mengkritik Pemko Batam dan Bp Batam yang tak mampu mengatasi persoalan banjir di Batam. Setiap hujan deras, air hujan tergenang di mana-mana.

Sebelumnya, Wali Walikota Batam, Amsakar Achmad mengaku saat ini Pemko Batam belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi banjir di Kota Batam. Apalagi banjir tersebut terjadi di beberapa daerah dengan ketinggian air setinggi pinggang orang dewasa.

ā€œPenyelesaian banjir sebenarnya pelaksanaan langsung kesasaran lokasi. Namun sekarang kami menghadapi sejumlah persoalan setelah meninjau lokasi banjir,ā€ kata Amsakar di Kantor Pemko Batam, beberapa waktu lalu.

Dikatakannya untuk menyelesaikan persoalan banjir di Kota Batam, pemerintah harus memiliki anggaran yang cukup banyak untuk membangun drainase induk. Namun, pihaknya belum bisa memposting berapa anggaran dikarenakan pembangunan drainase bukan di lahan Pemko Batam.

ā€œPosting anggaran belum dapat disiapkan, apalagi pembangunan drainase bukan dilahan kita,ā€ terang Amsakar.

Persoalan lainnya adalah pemberian izin penggunaan lahan yang tinggi. Namun sayangnya, pembangunan yang dilakukan oleh pegembang tidak diikuti dengan drainase induk ataupun primer.

ā€œSetiap ada pembangunan perumahan, pasti disertai banjir. Itu dikarenakan apa, karena tak diikuti dengan drainase induk yang kemudian menyebabkan banjir di perumahan yang sudah ada,ā€ jelas Amsakar.

Banjir di perempatan lampu merah Nagoya Hill. Foto: adam/FB/WB
Banjir di perempatan lampu merah Nagoya Hill. Foto: adam/FB/WB

Tak hanya itu, lokasi perumahan yang berada di daerah cengkung juga menyebabkan banjir sulit diatas, apalagi dengan tidak adanya drainase induk yang siap menampung aliran air. Ada lima titik wilayah Batam yang kerap dan paling parah terkena banjir seperti daerah Marina, Tiban, Sekupang, Batuaji dan daerah lainnya.

ā€œWilayah kuali itu pasti kerap kena banjir. Seperti di Perumahan Marina itu berada dibawah bukit yang curam, sehingga air langsung mengalir ke bawah. Saya sudah kesana dan memang sangat memprihatinkan,ā€ jelas Amsakar.

Menurutnya, persoalan banjir di Kota Batam harus diselesaikan secara permanen dan hingga tuntas. Sebab berapa waktu lalu pihaknya sudah mencari cara mengatasi banjir dengan gotong royong bersama. Namun hal itu hanya bersifat sementara dan banjir kembali datang.

ā€œPenyelesaian ini harus permanen, walaupun diselesaikan perzona. Karena kalau keseluruhan butuh APBD yang sangat banyak. Karena itu tahun depan kita akan selesaikan daerah yang memang kronis (banjir),ā€ sebut Amsakar.

Ia juga mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Batam untuk membuat DED daerah yang kerap terkena banjir. Sehingga nantinya pembanguan drainase tahap awal bisa dilakukan tahun 2017 nanti.

ā€œDi Marina kita juga sudah undang warga untuk membicarakan pembangunan drainase, yang datang hanya 30 persen. Kita berharap pengembang bisa menghimbahkan lahannya sekitar 15 meter untuk pembangunan drainase hingga laut, dan beberapa diantaranya sudah setuju,ā€ beber Amsakar.

Banjir di ruas jalan sekitar Villa Pesona Asri. Foto: FB/WB
Banjir di ruas jalan sekitar Villa Pesona Asri. Foto: FB/WB

Tak hanya itu, menurut Amsakar, Pemko Batam juga telah mengundang Saker untuk bisa bersama-sama mensuport dana alokasi khusus (DAK).

ā€œNamun syaratnya lahan sudah dibebaskan dan memang sudah harus terintegrasi. Apalagi Batam membutuhkan lima drainase induk,ā€ imbuh Amsakar.

Namun lanjut Amsakar, pembangunan lima drainase induk sesuai DED yang akan dibuat Korea tidak mampu dilaksanakan di Batam. Sebab, beberapa daerah Batam sudah padat dengan perumahan. Dan pemerintah sendiri tak punya dana untuk menganti rugi lahan ataupun perumahan yang terkena dari drainase induk tersebut.

ā€œSangat sulit, sebagian daerah Batam sudah padat. Paling yang bisa dibangun drainase induk itu daerah Galang dan Nongsa. Namun mudah-mudah ada jalan keluar untuk ini,ā€ pungkas Amsakar.(nur/she)

Update