Selasa, 16 April 2024

Kinerjanya Buruk, Delapan Kadis Diganti

Berita Terkait

Walikota Batam MUhammad Rudi saat memimpin rapat SKPD, belum lama ini. foto:cecep mulyana/batampos
Walikota Batam MUhammad Rudi saat memimpin rapat SKPD, belum lama ini. foto:cecep mulyana/batampos

batampos.co.id – Wali Kota Batam Muhammad Rudi sepertinya tak sabar ingin segera merombak struktur pejabat di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemko Batam. Meski baru empat bulan menjadi wali kota, Rudi sudah mewacanakan akan mengganti delapan kepala dinas (kadis) dan kepala badan.

“Hampir separuh (SKPD) akan dirombak. Kerja tak bagus kita ganti, namun yang bagus pasti dipertahankan,” ujar Rudi di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (15/7).

Namun dia berdalih, wacana pergantian para kadis ini bukan keinginan pribadi semata. Dia mengklaim, selama empat bulan menjadi wali kota, dirinya banyak menerima keluhan dari masyarakat terhadap kinerja sejumlah dinas di Pemko Batam.

Untuk itu, pihaknya segera melakukan evaluasi. Dan hasilnya, sedikitnya ada delapan dinas yang akan menjadi sasaran perombakan di tahap awal kepemimpinan Rudi-Amsakar. Namun pergantian kadis ini akan resmi dilakukan setelah masa jabatan Rudi-Amsakar memasuki bulan ketujuh.

“Sudah empat bulan saya menjabat, tinggal dua bulan lagi semua akan berubah. Tunggu saja tanggal mainnya,” sebut Rudi.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan delapan kepala SKPD dinilai perlu dilakukan uji kompetensi. Saat ini tim panitia seleksi (Pansel) pun telah dibentuk dan di SK-kan. Tugas Pansel ini melakukan seleksi kelayakan dan kompetensi pejabat-pejabat eselon 2 dan 3 yang akan menduduki jabatan kepala dinas dan kepala badan.

Pansel, kata Amsakar, juga sudah melakukan tes psikologi terhadap sejumlah kandidat kepala dinas dan badan. Hasilnya diharapkan keluar pada pekan depan.

“Kami juga sudah panggil BKD (Badan Kepegawaian dan Diklat, red) dan Sekda untuk membentuk Pansel untuk uji kelayakan,” terang Amsakar.

Pansel yang ditunjuk berasal dari BKN Regional, tiga perguruan tinggi di Batam, serta pegawai negeri sipil (PNS) senior yakni yakni Sekda Agussahiman, Kepala BKD M Sahir, dan Asisten Administrasi Umum, Firmansyah.

Dalam tahapan seleksi ini, para calon kadis diminta memaparkan target kerja selama lima tahun. Kemudian target jangka pendek satu tahun dan tiga tahun. Target tersebut harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat ini.

“Terutama dengan permasalahan-permasalahan yang ada di daerah ini (Batam),” jelas Amsakar.

Misalnya, kata Amsakar, terkait persoalan sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam. Kata dia, saat ini produksi sampah rumah tangga di Batam mencapai 9,5 ton per hari.

Dengan jumlah petugas kebersihan sebanyak 1.300 orang dan keterbatasan peralatan yang ada, maka sampah rumah tangga di Batam hanya terangkut antara 70 sampai 80 persen per hari.

“Nah, nanti akan ditanya, bagaimana cara calon (Kadis DKP) menyelesaikan itu, apa target selama satu tahun,” imbuh Amsakar.

Menurut dia, saat ini Pansel tengah mempersiapkan materi-materi yang relevan dengan pokok institusi yang akan diseleksi. Ia percaya mekanisme itu cara mendapatkan calon terbaik untuk SKPD ke depannya.

Dalam kesempatan itu Amsakar menegaskan, di antara delapan kepala SKPD yang akan diganti adalah Kepala DKP Kota Batam, Suleman Nababan.

“Satu DKP, dua DKP, dan yang ketiga rencananya DKP,” kata Amsakar.

Sementara anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Muhammad Jefri Simanjuntak, mengatakan selain DKP ada beberapa dinas lain yang perlu dirombak karena kinerjanya buruk. Di antaranya Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Batam.

Selain itu, Jefri menambahkan, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) termasuk yang perlu dievalusi kinerjanya.

“Terkait kinerja mitra di Komisi III, kami menilai Dishub yang paling rendah,” ujar Jefri Simanjuntak, kemarin.

Terpisah, Kepala DKP Kota Batam Suleman Nababan enggan mengomentari wacana pergantian dirinya.

“Saya, enggan komentarlah,” kata dia.

Suleman mengatakan, dirinya hanya merupakan bawahan yang harus selalu tunduk dengan perintah atasan. Termasuk jika dirinya diminta melepas jabatannya itu.

“Semua tergantung pimpinan saja,” ujarnya diplomatis.

Saat ini, kata dia, dirinya masih fokus menuntaskan masalah penumpukan sampah rumah tangga di masyarakat. Sebab akibat aksi mogok para petugas kebersihan beberapa waktu lalu, kini terjadi penumpukan sampah di beberapa titik, terutaman di kawasan permukiman. (she/cr17)

Update