Jumat, 29 Maret 2024

Buwas: Narkoba Perang Gaya Kekinian

Berita Terkait

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Budi Waseso mengajak semua aparat kompak cegah narkoba. foto: cecep mulyana / batampos
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Budi Waseso mengajak semua aparat kompak cegah narkoba.
foto: cecep mulyana / batampos

batampos.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) Budi Waseso berharap semua lini berperan serta dalam penegakan dan pencegahan peredaran narkoba di Batam.

Penegakan dan pencegahan merupakan fokus utama BNN dalam penanganan kasus narkoba.

“Kami berusaha mencegah agar tidak ada permintaan, dan narkoba urung masuk ke Indonesia,” katanya pada acara tatap muka Kepala BNN RI dengan penegak hukum di Mapolda Kepri, kemarin.

Saat ini, mantan Kabareskrim Polri tersebut menyatakan ada bahwa perang tak lagi seperti zaman dulu.

“Narkotika perang jenis modern (jaman sekarang,red),” ujarnya.

Sasasaran dari perang ini, kata Buwas tentunya adalah kehancuran sebuah negara.

“Ini lah yang harus kita lawan dan perangi,” ungkapnya.

Besar harapan Buwas setiap elemen penegakan hukum yang ada di Batam, dapat membantu memerangi narkoba. Sebab menurutnya narkoba tak habis, bila tak diperangi secara masif.

“Kesampingkan ego sektoral, mari bersama-sama kita perangi narkoba,” ucapnya.

Peredaran narkoba, kata Buwas juga tak hanya ada dikalangan masayarakat umum. Tapi sudah mulai menggerogoti berbagai institusi di pemerintahan.

“Ini bukti nyata betapa berbahayanya narkoba, tak ada institusi yang bersih dari narkoba,” ujarnya.

Namun walaupun Indonesia sudah menghadapi darurat narkoba. Masih ada beberapa oknum yang tak peduli akan hal ini, dan sibuk dengan kepentingan pribadi.

Buwas juga mengungkapkan beberapa negara lain, juga mencoba menghancurkan Indonesia. Dengan cara melindungi jaringan-jaringan narkoba yang ada dan juga membiarkan narkoba bebas keluar dari negara mereka.

“Ini bukti ada kepentingan negara lain untuk menghancurkan Indonesia,” ungkap Buwas.

Dari pemaparan Buwas, Batam termasuk daerah digunakan para pengedar Internasional sebagai daerah transit. Dari Batam narkoba-narkoba luar negeri itu disebarkan ke seluruh pelosok Indonesia.

Ia mengatakan kadang  merasa geram, dengan keberadaan para bandar. Ia merasa ingin rasanya menenggalam kapal-kapal milik bandara narkoba atau merecoki mereka dengan narkoba yang mereka bawa sendiri. Sehingga para bandar tersebut tau efek dari narkoba, bisa menyebabkan over dosis dan kemarian.

Ia juga mengatakan ingin memproses bandar-bandar tersebut, tanpa melalui jalur persidangan. Sebab dengan memperlama hidup bandar, maka peredaran narkoba yang mereka kendalikan tak akan putus.

“Contoh saja Fredi Budiman, sudah mau di eksekusi. Tetap saja masih mengendalikan peredaran narkoba,” ujarnya.

Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Buwas kurang lebih selama dua jam tersebut, dihadiri oleh Tentara Republik Indonesia (TNI), Polisi, Bea Cukai, Imigrasi, Kemenkumham, BP Batam, Kejaksaan, dan berbagai instansi lainnya. (ska)

Update