Jumat, 29 Maret 2024

Kapok Didemo, Perusahaan Rekrut Pekerja Luar Daerah Batam

Berita Terkait

25.02.2017-despachos-conectados
ilustrasi f.sage.com

batampos.co.id – Kota Batam masih menjadi tujuan utama pencari kerja dari daerah lain di Indonesia. Banyaknya peluang kerja yang diciptakan industri, ditambah tingginya nilai upah minimum kota menjadi magnet tersendiri bagi pencari kerja datang ke Batam.

Meski mencari kerja di Batam tak mudah seperti dulu lagi, kenyataannya masih banyak yang mempertaruhkan nasib di Kota Industri ini. Berbagai upaya dilakukan pencaker, dan bahkan sebagaian dari mereka sudah melakukan serangkaian tes dari daerah asalnya.

“Tes pertama dari Padang lewat email,” ujar Yanto, salah seorang pencaker.

Menurutnya, banyak lowongan pekerjaan dibuka perusahaan melalui email. Syarat dan kelengkapan yang dibutuhkan perusahaan bisa dikirim melalui email tersebut. Bagi pencaker yang ingin melamar bisa langsung mengirim lamaran dari daerah asalnya.

“Lulus tes baru ke sini. Belum tahu kapan tes selanjutnya,” sebutnya.

Hal ini tentu saja memiliki dampak positif yakni memudahkan pencaker dari luar daerah untuk mencari pekerjaan di Batam. Namun bila dilihat negatifnya, akan banyak orang yang nganggur di Batam karena perusahaan langsung rekrut tenaga kerja ke luar daerah.

Ironisnya lagi, kebijakan ini bukan saja untuk tenaga kerja biasa, melainkan pakar atau tenaga ahli.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho membenarkan perekrutan dari daerah tersebut. Menurutnya, beberapa perusahaan di Batam lebih suka mengambil pencaker luar daerah ketimbang pekerja lokal. Perekrutan ini sudah terjadi beberapa tahun lalu.

“Pengusaha sendiri ngomong ke saya. Banyak rekrut dari luar daerah,” kata Udin.

Menurutnya, pekerja lokal yang didatangkan dari daerah biasanya akan dikontrak dalam waktu yang sudah ditentukan. Semisal kontrak dua tahun, dan setelah kontrak mereka habis, pekerja akan dipulangkan kembali oleh perusahaan ke daerahnya masing-masing.

“Saya tanya kenapa merekrut dari luar daerah, jawabannya karena pekerja lokal sudah banyak yang terkontaminasi serikat-serikat dan aksi demo yang kadang kala mengganggu aktifitas perusahaan mereka,” sebut Udin. (rng)

Update