Kamis, 28 Maret 2024

Sudahlah Ilegal, TKI Ini Harus Bayar 3,5 juta dan Biaya tiket sendiri

Berita Terkait

ilustrasi
ilustrasi

batampos.co.id – Kurnia tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya karena gagal bekerja sebagai TKI di Malaysia. Sambil mengusap keringatnya ia mengatakan dijanjikan bekerja dengan penghasilan yang lebih tinggi.

“Kami dari Surabaya bertiga sama teman sekampung. Katanya disuruh nginap dulu di sini, besok baru diberangkatkan,” kata Kurnia sambil tertunduk.

Ruko tiga lantai yang berlokasi di Taman Lakota, Blok E Nomor 3 ini terlihat penuh sesak dengan ratusan calon TKI. Kebanyakan calon TKI ini berasal dari Surabaya, Semarang, Madura hingga NTB.

Korban TKI Ilegal dari NTB, Edi Irawan yang berangkat bersama tiga orang temannya mengatakan harus membayar uang tiket sendiri dan membayar uang Rp. 3,5 Juta. “Bahkan saya sampai harus berhutang,” kata Edi kepada Batam Pos, Selasa (2/8).

Dia menceritakan awalnya ia ditelepon oleh pemilik lahan di Malaysia untuk dipekerjakan. “Semua berkas seperti paspor dan Permit sudah diurus semua. Nanti katanya sih kalau berkas ada yang belum beres bisa diuruskan oleh agen TKI ini, makanya kami mau,” ungkapnya.

Dengan tawaran gaji yang lebih besar, Edi rela meninggalkan istri dan anaknya di NTB. “Syukurlah ketangkap sekarang mas, kalau sudah sampai sana (Malaysia) ada yang tidak beres kemana kami harus mengadu,” tukasnya.

Tidak semua korban mengatakan ditawari pekerjaan. Nisa contohnya, ia mengaku ikut agen perjalanan untuk bertemu keluarganya. “Tidak, saya tidak mau jadi TKI. Saya cuma melancong, sampai di pelabuhan karena kapalnya sudah berangkat disuruh supirnya menginap di sini (tempat penampungan,red),” tutur perempuan berkacamata ini.

Sebagian korban mengaku membayar tiket sendiri dan membayar kepada agen TKI tidak resmi ini. “Saya baru datang jam 4 sore tadi, dijemput sama supir dan disuruh tunggu dulu baru besok diberangkatkan. Saya nggak nyangka jadi seperti ini” kata Yono yang berasal dari Surabaya. (cr18)

Update