Jumat, 29 Maret 2024

Dua Tahun Jadi Polisi Gadungan, Berikut Pengakuan Pria Flamboyan Ini

Berita Terkait

Ini dia Polisi gadungan yang dibekuk jajaran Polksek Lubukbaja, Batam. Pria ini mengaku anggota polisi berpangkat Bripka, namun semuya identitasnya palsu. Foto: eggi/batampos.co.id
Polisi gadungan yang dibekuk jajaran Polksek Lubukbaja, Batam. Pria ini mengaku anggota polisi berpangkat Bripka, namun semuanya identitasnya palsu. Foto: eggi/batampos.co.id

batampos.co.id – Jajaran Polsek Lubukbaja menangkap Nur Aldiansyah, warga Kampung Dalam, Tanjunguma. Pria 36 tahun ini ditangkap karena mengaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Polresta Barelang dengan pangkat Brigadir Kepala (Bripka).

Untuk mengelabui masyarakat, Nur melengkapi dirinya dengan seragam, kalung dan kartu tanda anggota (KTA) polisi palsu. Selain itu, senjata api mainan, 5 butir amunisi, dan dua kartu tanda penduduk (KTP) palsu.

Kapolsek Lubukbaja, AKP I Putu Bayu Pati mengatakan penangkapan terhadap tersangka di lakukan pada 16 Agustus lalu. Tersangka mengaku anggota polisi dan mengunggah foto berseragam di akun sosial media (sosmed).

“Kita juga menerima laporan dari teman wanitanya. Mereka sudah lama merasa ditipu,” ujar Putu, Senin (22/8) siang.

Putu menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah menerima 3 laporan penipuan yang dilakukan Nur. Tiga orang pelapor tersebut merupakan kekasih tersangka.

“Jadi ketika mendekati wanita mengaku sebagai polisi. Saat bertemu wanita itu dia mengenakan seragam,” terang Putu.

Putu menegaskan masih melakukan pengejaran terhadap rekan korban berinisial W. Pria ini yang memberikan seragam dan 5 butir amunisi.

“Untuk lokasi pembuatan KTAnya masih kita dalami dan semua identitasnya palsu. Tetapi senjata mainan itu didapatkan dari pemulung,” terangnya.

Putu menghimbau kepada masyarakat yang merasa ditipu dan dirugikan tersangka untuk melapor ke Mapolsek Lubukbaja.

“Kalau ada yang merasa ditipu segera melapor,” paparnya.

Sementara dari pengakuan Nur, ia sudah selama 2 tahun menjadi polisi gadungan. Hal itu dilakukan karena cita-citanya yang tak tercapai sebagai anggota polisi.

“Saya pengen jadi polisi dan merubah identitas di tengah masyarakat,” ujar Nur.

Dia menambahkan sudah dua kali mengenakan seragam polisi. Seragam itu merupakan pemberian dari rekannya berinisial W.

“Itu (seragam) diberikan teman dan saya jadikan kenangan. Kalau tidak dipakai saya pajang di rumah,” tutup pria yang bekerja sebagai sopir ini. (opi)

Update