Selasa, 19 Maret 2024

Catat Nih Bun, Anak Korban Pencabulan, Menderita Trauma Yang Tersembunyi

Berita Terkait

Ilustrasi
Ilustrasi

batampos.co.id – Psikolog, Melly Puspita Sari mengungkapkan maraknya kasus pencabulan yang dialami anak-anak beberapa waktu belakangan sangat membuat miris.

Perbuatan pencabulan menurutnya harus dinilai dari sisi korban dan pelaku sendiri.

Korban menurut dia akan menderita trauma yang tersembunyi. “Dia (korban, red) akan kembali mengingat kejadian buruk itu, ketika dibenturkan dengan hal yang pernah dialaminya,”kata dia.

Trauma tersebut menurutnya bisa memberikan efek yang buruk bagi perkembangan korban kedepannya. Korban akan jadi tertutup, jika tidak didampingi dan diberikan terapi sebagai salah satu cara untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

“Korban biasanya merasa orang yang paling buruk kondisinya, jadi dia butuh dukungan,” ujarnya.

Ketakutan, dan perasaan terancam akan selalu membayangi korban yang menjadi target pencabulan. Apalagi di lingkungan tempat tinggal, sekolah dan rumah. Dukungan orangtua dalam hal ini sangat dibutuhkan sebagai pembangun mental korban.

Orangtua harus berperan sebagai teman sekaligus guru yang bisa memberikan pendidikan kepada anak.

“Termasuk saat dia terancam, dia harus bisa berbuat untuk menyelamatkan dirinya. Nah, disinilah perena orangtua,” jelasnya.

Orangtua harus mengajarkan kepada anak bahwa tubuh mereka adalah harta berharga.

” Jadi ketika ada yang mencoba menyentuh, mereka bisa menyelamatkan dengan cara berteriak sebagai alaram dia terancam,” sebutnya.

Dia juga mengajak anak yang pernah mengalami kejadian pencabulan untuk berbagi kepada orang terdekatnya.

“Pastikan mereka adalah penegak kebenaran, karena berani mengungkapkan kebenaran, dan itu harus diapresiasi,” imbaunya.

Selain itu, pelaku pencabulan menurutnya harus diberikan hukuman yang bisa memberikan hukuman yang membuat pelaku jera. Dia megharapkan kepada penegak hukum jangan sampai ada perdamaian dalam kasus pencabulan tersebut.

“Pelakunya harus diberikan hukum jera,” kata wanita yang juga menjabat Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batam.(cr17)

Update