Jumat, 29 Maret 2024

Nyabu Sebelum Selundupkan Barang dari Singapura ke Batam

Berita Terkait

Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma TNI S. Irawan menunjukkan foto Speedboat yang diamankankan jajarannya, Senin (19/9/2016). Foto: eggi/batampos.co.id
Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma TNI S. Irawan menunjukkan foto kapal yang diamankankan jajarannya karena membawa sembako ilegal dari Singapura. Hasil pemeriksaan juga ditemukan alat hisap sabu, Senin (19/9/2016). Foto: eggi/batampos.co.id

batampos.co.id – Tim WFQR Lantamal IV Tanjungpinang yang melakukan penggeledahan saat menangkap kapal kayu KM Mulia Abadi yang membawa beras dan gula pasir ilegal beberapa waktu lalu, juga menemukan alat hisap sabu di dalam kapal.

Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma TNI S. Irawan mengungkapkan bahwa ABK kapal KM Mulia Abadi sempat menggunakan sabu sebelum melakukan aksi penyelundupan dari Singapura menuju Batam.

“Pada saat penggeledahan kita temukan alat hisap sabu di dalam kapal. Itu digunakan para ABK (menghisap sabu) sebelum melakukan penyelundupan. Jadi, sebelum melakukan aksinya mereka nyabu dulu,” ungkapnya, Senin (19/9/2016).

Namun Irawan menjelaskan saat ini pihaknya belum mengetahui apakah kapal tersebut juga membawa sabu dari Singapura. Karena KM Mulia Abadi sendiri baru sampai, Senin (19/9/2016) pagi di Dermaga Lanal Batam.

“Kapal ini awalnya kandas karena air surut. Jadi, baru tadi pagi sampai ke dermaga. Jadi, kita belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut di kapal,” lanjutnya.

Kapal kayu KM Mulia Abadi sendiri ditangkap saat melintas di Sungai Belian pada pukul 01.00 WIB karena air laut surut.

Pada pukul 07.05 WIB, tim WFQR 4 saat patroli mencurigai kapal tersebut dan melakukan pemeriksaan hingga akhirnya pukul 11.30 WIB tim WFQR 4 membawa kapal menuju Lanal Batam dan sampai pukul 12.41 WIB.

Sebelum ditangkap oleh Tim WFQR, kapal Mulia Abadi berangkat pada tanggal 15 September 2016 dari Pantai Stress Batam sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian pada pukul 19.00 WS, tiba di Jurong Port Singapura.

Pada pukul 21.00 WIB, kapal langsung melakukan muat beras dan gula pasir. Adapun proses muat barang ini memakan waktu selama dua hari, dan pada tanggal 17 September 2016 sekitar pukul 16.00 WIB lepas jangkar menuju Sungai Belian Botania Batam. Namun berhasil diamankan TNI AL. (eggi)

Update