batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus berupaya menarik investasi asing masuk ke Batam.
Tahun 2017 mendatang, BP Batam menargetkan realisasinya mencapai 736 juta dolar Amerika, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 265 juta dolar. Peningkatan penerimaan PNBP sebesar 25 persen.
Kepala Biro Perencanaan Program dan Litbang BP Batam, Horman Purdinaung, mengatakan peningkatan realisasi investasi ini akan membawa efek domino di semua sektor. Termasuk tersedianya lapangan pekerjaan di Batam.
“Kami targetkan ada 5.400 orang tenaga kerja yang terserap di tahun 2017,” kata Horman, seperti diberitakan koran Batam Pos (grup batampos.co.id), Rabu (5/10/20-16).
Horman mengatakan, target capaian investasi ini termuat dalam usulan Rencana Belanja Anggaran (RBA) BP Batam untuk tahun 2017. Selain fokus pada peningkatan penerimaan dari sektor investasi, BP Batam juga akan serius meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Usulan RBA merupakan perencanaan bisnis dan penganggaran berisi program kegiatan, target kinerja, dan anggaran BP Batam dengan mengacu pada rencana strategis bisnis lima tahunan dan rencana pembangunan jangka menengah nasional,” ungkap Horman.
Ia menambahkan poin penting dari rencana anggaran bisnis tersebut adalah menyelesaikan konsep proyek pada tahun 2016 yang terikat dalam rangka kontrak tahun jamak (multiyears).
“Ada dua proyek yakni pengembangan rumah sakit dan pengembangan terminal curah di Kabil,” ujarnya.
Pada tahun 2017, BP Batam akan meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam menggarap sejumlah proyek besar. Di antaranya pengembangan pelabuhan Tanjung Sauh, pembangunan MRT, dan terminal dua Bandara Hang Nadim.
“Di samping itu ada proyek-proyek dari bantuan luar negeri yang merupakan proyek multiyears, salah satunya adalah pembangunan wastewater treatment plant (WTP) dengan bantuan dari Korea,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan usulan tersebut diterima baik oleh Menpan RB dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Usulan ini disampaikan dalam pertemuan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Namun ia menggarisbawahi, terdapat dua poin dari hasil pertemuan tersebut. “BP Batam harus meningkatkan sinergitas di antara instansi daerah dan mencari potensi-potensi lain dari sumber pendapatan yang ada saat ini untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Tahun ini, anggaran BP Batam dari pusat dialokasikan sebesar Rp 1,17 triliun dan membukukan pendapatan dari PNBP sebesar Rp 986 miliar. Sehingga total anggarannya mencapai Rp 2,15 triliun.
Penyumbang PNBP terbanyak adalah setoran Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) senilai Rp 400 miliar, kemudian pelabuhan sebesar Rp 204 miliar dan dari bandara sekitar Rp 149 miliar. Sementara sekitar Rp 200 miliar lagi dari pendapatan bidang lain seperti rumah sakit, sewa gedung, dan sebagainya.
Tahun depan, anggaran diperkirakan akan meningkat mengingat target investasi meningkat hingga 736 juta dolar Amerika, sangat jauh bila dibandingkan dengan tahun 2016. Hingga Mei, investasi masuk senilai 392 juta dolar Amerika dari 62 proyek.
Namun untuk target pendapatan dari UWTO, BP Batam masih harus menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai tarif UWTO yang baru. (leo/bp)