Jumat, 29 Maret 2024

Warga Ramai-Ramai Ikut Menolak Kenaikan Tarif UWTO

Berita Terkait

Demo penghapusan UWTO beberapa waktu lalu. Kini warga Batam ramai-ramai menolak kenaikan tarif UWTO. foto:batamtv
Demo penghapusan UWTO beberapa waktu lalu. Kini warga Batam ramai-ramai menolak kenaikan tarif UWTO. foto:batamtv

batampos.co.id – Selain pengusaha, warga Batam juga kompak menolak kenaikan tarif UWTO. Hampir semua warga menolak kenaikan tarif baru tersebut karena dirasa sangat memberatkan, baik bagi yang telah memiliki rumah maupun yang belum memiliki rumah.

Ketua RW 16 Perumahan Tiban Housing, Raharjo, mengatakan keberatannya atas kenaikan tarif tersebut. Saat ini warga yang telah memiliki dan hampir habis masa UWTO-nya harus siap-siap untuk melunasi iuran perpanjangan UWTO yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Sekarang harus siap-siap nabung untuk perpanjangan,” kata dia.

Raharjo sendiri mengaku harus memperpanjang UWTO pada 2020 nanti. Dia tak bisa membayangkan berapa iuran yang harus dibayarkan, jika BP Batam benar-benar menerapkan tarif baru UWTO per 18 Oktober ini.

“Kalau dijual bisa tidak laku rumah saya,” keluhnya.

Sementara itu perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Kepri, Ihsan, mengatakan kenaikan tarif ini akan sangat membebankan bagi warga Batam.

‘Yang jelas kami menolak dan menuntut pemerintah membatalkan penerapan tarif baru ini,” kata dia.

Pihaknya juga akan berencana menggelar aksi damai dengan mengumpulkan pengusaha untu tidak beraktivitas selama satu atau tiga hari. Biar pemerintah pusat mengetahui seperti apa Batam jika tarif ini tetap diberlakukan.

“Pemerintah pusat harus tahu masyarakatnya menderita dengan kenaikan tarif tersebut,” sebutnya. (leo/bpos)

Update