Selasa, 23 April 2024

Pencuri Motor di Galangan Kapal Batam Dibekuk Polisi

Berita Terkait

Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko (Kanan) mengekspos pelaku curanmor atas nama Khairuddin  beserta barang bukti tiga unit sepeda motor di Mapolsek Batuaji, Senin (28/11/2016). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko (Kanan) mengekspos pelaku curanmor atas nama Khairuddin beserta barang bukti tiga unit sepeda motor di Mapolsek Batuaji, Senin (28/11/2016). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Spesialis pencuri sepeda motor di lokasi galangan kapal dibekuk oleh Polsek Batuaji.

Dia adalah Khairudin, warga perumahan Graha Nusa Batam, Sagulung. Ia dibekuk saat hendak menggasak salah satu sepeda motor Yamaha Vixion milik seorang pekerja galangan yang parkir di depan kawasan PT ASL, Tanjunguncang belum lama ini.

Dari tangan pria 29 tahun itu polisi mengamankan tiga unit sepeda motor hasil curiannya yakni dua unit sepeda motor Satria FU dan satu unit Yamaha Mio J.

Kepada polisi Khairudin mengaku sudah sembilan kali mencuri sepeda motor dengan lokasi pencurian di depan kawasan Industri di Tanjunguncang.

Kapolsek Batuaji Kompol Sujoko mengatakan, penangkapan itu bermula dari penyelidikan polisi atas laporan kehilangan satu unit sepeda motor Yamaha Vixion di lokasi yang sama yakni depan PT ASL, Tanjunguncang pada Sabtu (15/10/2016) lalu.

“Penyelidikan laporan itu diketahui bahwa pelakunya diduga orang yang sama dengan laporan-laporan kehilangan sepeda motor sebelumnya. Disitu kami dapat gambaran dan mulai melakukan pengintaian,” ujar Sujoko.

Pengintaian yang berlangsung hampir sebulan itu akhirnya membuahkan hasil. Belum lama ini saat pelaku dengan ciri-ciri yang sama seperti disebutkan saksi pelapor hendak menggasak sepeda motor lainnya di lokasi yang sama, polisi langsung membekuknya.

Hasil pengembangan polisi, Khairudin diduga pemain lama yang sudah berhasil menggasak banyak sepeda motor milik pekerja di Tanjunguncang.

Kepada polisi Khairudin bahkan mengakui sudah berhasil mencuri sembilan unit sepeda motor di lokasi yang sama.

“Pengakuan dia sudah sembilan kali, tapi itu akan kami kembangkan lagi, karena kemungkinan masih lebih dan dia punya jaringan lain,” ujar Sujoko.

Khairudin sendiri mengakui hal itu. Sejak enam bulan yang lalu dia memang sudah sering mencuri berbagai merk sepeda motor milik pekerja di Tanjunguncang. “Rata-rata di depan PT ASL yang saya curi. Sudah sembilan unit,” katanya.

Sembilan unit sepeda motor yang dicurinya itu diantaranya; satu unit Kawasaki Ninja, tiga Unit Satria FU, empat unit Yamaha Vixion, dan Satu unit Yamaha Mio.

“Empat unit sudah saya jual ke orang. Harganya mulai Rp 1 juta untuk Mio, Rp 1,5 untuk Satria FU dan Rp 2 juta untuk Yamaha Vixion,” ujarnya.

Sementara lima unit lainnya berada di tangan kawan-kawannya yang lain dan sampai siang kemarin belum ditemukan.

“Lima lagi dipakai sama kawan-kawan saya termasuk Ninja, tapi mereka tak tahu kalau itu motor curian,” ujar Khairudin.

Khairudin mengaku cukup mudah untuk mencuri sepeda motor di depan kawasan PT ASL sebab lokasi perusahaan galangan kapal itu, memang tidak menyediakan tempat parkir di dalam kawasan industri. Sepeda motor karyawan dibiarkan parkir di luar pagar perusahaan atau di pinggir jalan.

“Jadi saya pura-pura mau lamar kerja atau jadi karyawan, jadi orang tak curiga,” katanya.

Untuk menggasak satu unit sepeda motor, Khairudin mengaku hanya butuh waktu satu sampai dua menit saja.  Alat yang dipakai untuk membuka kunci kontak sepeda motor adalah kunci T rakitan.

“Nggak lama kok, cuman masukin kunci T itu terus dorong keluar dan cabut (bawa kabur),” katanya.

Atas perbuatannya itu Khairudin diancam pasal 363 KUHP tentang pencurian  junto pasal 64 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh penjara.

Sementara itu, pantauan di depan lokasi PT ASL, ratusan kendaraan sepeda motor milik pekerja galangan dibiarkan parkir begitu saja di pinggir jalan depan gerbang perusahaan. Tak ada penjaga khusus yang mengawasi sepeda motor karyawan tersebut, sehingga terkesan memberikan peluang bagi pelaku pencurian untuk melaksanakan aksinya.

Batam Pos yang mencoba masuk dan parkir di antara ratusan sepeda motor karyawan itu, tak ada pemeriksaan ataupun dicegat sama sekali oleh petugas keamanan perusahaan.

Setiap orang dengan mudah memasukkan ataupun mengeluarkan sepeda motor yang berjejer tersebut. Petugas keamanan hanya memeriksa dan mecegat kendaraan yang hendak masuk ke dalam kawasan perusahaan.

“Memang beginilah keadaanya pak, penjaga memang tak ada jadi gampang kalau dicuri orang. Makanya harus bawa gembok besar dari rumah kalau mau sepeda motornya aman,” ujar Jalil, pekerja yang ditemui di depan perusahaan tersebut. (eja)

Update