Jumat, 29 Maret 2024

Pemko Gandeng Kerinci -Tanjung Jabung Barat untuk Sokong Kebutuhan Pangan Batam

Berita Terkait

Pemkab Karimun Adakan Wirid Bulanan

Diskon Dicabut, Tiket Dumai Line Tak Ada Kenaikan

Warga saat belanja di  Pasar Fanindo Tanjunguncang, Batuaji. Jelang Ramadan pemerintah diharapkan dapat mengawasi dan melakukan operasi pasar untuk mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos
Warga saat belanja di Pasar Fanindo Tanjunguncang, Batuaji. Jelang Ramadan pemerintah diharapkan dapat mengawasi dan melakukan operasi pasar untuk mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Batam menandatangani nota kerjasama dengan daerah Kerinci dan Tanjung Jabung Barat. Kerjasama yang dijalin adalah dibidang ekonomi perdagangan dan pertanian guna mencukupi kebutuhan pangan di Batam.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan Batam tidak memiliki lahan yang bisa digunakan untuk pertanian. Sebab, Batam dikenal sebagai kota industri dan pariwisata.

“Tata ruang kita tak boleh ada pertanian, walaupun ada, harus di pulau, jadi kita butuh pasokan dari luar,” kata Rudi saat memberi kata sambutan di lantai 5 Kantor Walikota Batam, kemarin.

Karena itu, ia berharap kerjasama Batam dengan dua daerah berpenghasilan bahan pangan itu bisa berjalan lancar. Sehingga kebutuhan masyarakat khususnya bahan pangan bisa terpenuhi.

“Saya harap kerjasama ini bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Dikatakan Rudi, rute kapal roro langsung dari kuala tungkal ke Batam dan Tanjungpinang belum ada. Sebab, kapal tersebut singgah dulu ke Lingga, baru ke Batam. Karena itu, kedepannya ia berharap rute langsung antar daerah ini sudah ada, sehingga bahan pangan bisa cepat sampai.

“Februari roro sudah jalan, kita berharap ini akan diperpendek rentangnya agar sayur dan buah yang datang tetap segar,” harap Rudi lagi.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kerinci Zainal Abidin mengatakan, kerjasama ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kerinci. Apalagi mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.

“Saya sering turun ke masyarakat. Miris, tumpukan tomat di pinggir jalan. Tidak ada yang beli,” kata Zainal.

Menurut dia, kualitas tomat Kerinci tak kalah dengan prosuk yang ada di pasar modern. Namun harga turun lantaran produksi sangat banyak sementara pembeli tidak ada.

“Hukum pasar harga pasti turun kalau produk banyak,” katanya.

Sementara Bupati Tanjung Jabun Barat Safrial menjelaskan beberapa produk yang dilirik negara tetangga seperti biji kopi, Bupati menawarkan agar pengusaha pribumi mau berinvestasi di negara sendiri.

“Alangkah baiknya kalau dari Batam ada investastor yang tertarik mengelola biji kopi. Selama ini kita kirim ke Malaysia,” katanya.

Ia juga berjanji membantu investor yang ingin berinvestasi ke Tanjung Jabung Barat. Selain biji kopi, daerahnya juga memilik hasil perkebunan seperti kelapa, karet dan sejenisnya.

“Saya akan beri karpet merah. Yang mau berinvestasi semua saya akan bantu, itu komitmen saya,” pungkasnya. (she)

Update