Rabu, 24 April 2024

Batam belum Bebas Filariasis

Berita Terkait

Ilustrasi penderita kaki gajah pada anak. Foto: istockphoto
Ilustrasi penderita kaki gajah pada anak. Foto: istockphoto

batampos.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, drg Chandra Rizal melalui Kepala Bidang Pencegahan Penyakit, dan Pengendalian Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Batam, Sri Rupiati mengatakan Batam belum bisa keluar dari zona filariasis atau kaki gajah. Hal ini dibuktikan dengan diperpanjangnya jangka waktu pemberian obat filariasis hingga tahun 2018 nanti.

“Kemarin sudah dari Kementrian Kesehatan, dan Batam harus melanjutkan pemberian obat filariasis hingga dua tahun ke depan,” kata Sri Rupiati , Selasa (6/12).

Perpanjangan waktu ini, jelasnya karena selama lima tahun pemberian obat filariasis sejak dimulai tahun 2012 lalu, tiga tahun pertama belum bisa mencapai target.

“Kita baru target di tahun keempat yakni 65 persen, tahun kedua 81 persen,” kata dia.

Hingga saat ini berdasarkan data dari Dinkes Batam, sejak ditemukan 2002 hingga sekarang sudah ditemukan 13 kasus positif filariasis. Penemuan terbaru terjadi pada anak usia 12 tahun. Penderita mengalami pembengkakkan di bagian kaki sebelah kiri.

Menurutnya, penyakit yang disebabkan cacing filaria, dan ditularkan oleh gigitan nyamuk ini tidak hanya terjadi di daerah hinterland (pesisir), melainkan juga di mainland (perkotaan). Oleh karena itu, dia mengimbau masyararakat untuk menjaga kebesihan rumah dan lingkungan.

“Kembali lagi kepada prilaku hidup sehat, seperti Gerakan Masyarakat (Germas). Itu adalah langkah preventif untuk terhindar dari penyakit seperti kaki gajah ini,” tutup Sri Rupiati . (cr17)

Update