Sabtu, 20 April 2024

Kolam Bekas Galian Telan Pelajar SMP di Batam

Berita Terkait

Warga mengevakuasi mayat Ajie Novri Pangestu Samosir yang tenggelam di bekas galian,Serkuit Capung, Seitemiang, Tanjungriau, Sekupang, Senin (19/12/2016). Foto: Kompol Ferry Aprizon untuk Batam Pos

batampos.co.id – Ajie Novri Pangestu Samosir, pelajar kelas IX SMP Negeri 35 Batuaji, Batam, Kepri, ditemukan tidak bernyawa di kolam bekas galian Capung, Seitemiang, Senin (19/12/2016) sekitar pukul 13.30 WIB.

Remaja 16 tahun ini ditemukan warga setelah menyelam di kolam bekas galian tersebut selama kurang lebih dua jam.

“Saat ditemukan tubuh korban berada di dasar kolam,” kata Kapolsek Sekupang, Kompol Ferry Aprizon, Seperti diberitakan di koran Batam Pos, Selasa (20/12/2016).

Pencarian berlangsung kurang lebih dua jam ini dibantu oleh warga yang berada di sekitar tempat kejadian. Kolam buatan berukuruan 100 kali 50 meter ini, merupakan bekas galian dan rencananya akan dijadikan kolam ikan.

Menurut keterangan sahabat korban, Restu Perdia, sebelumnya korban bersama enam temannya sempat bermain di salah satu warnet yang berada di Perumahan Puskopkar, Batuaji, sebelum akhirnya memutuskan berenang di kolam tersebut.

“Setelah main, mereka menuju Capung untuk bermain, namun karena melihat kolam mereka memutuskan untuk berenang. Setelah satu jam berenang, korban tidak tampak, dan sahabatnya teriak minta tolong. Warga yang berada dekat kolam langsung membantu mencari korban,” jelas pria yang pernah menjabat Kasat Sabhara Polresta Barelang ini.

Setelah melakukan pencarian selama dua jam, akhirnya korban ditemukan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit BP Batam, Sekupang.

Sementara itu, ayah korban, Hasnan Samosir terlihat sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa putra keduanya tersebut. Sesekali terlihat dia mengusap-usap kepala korban yang tengah terbaring kaku di kamar jenazah. Raut kesedihan begitu terlihat ketika dia memandangi wajah putra kesayangannya itu.

Pantauan Batam Pos di lokasi kejadian, kolam berukuran 100 kali 50 meter itu, memiliki kedalaman enam meter dipenuhi air. Tidak ada pagar atau tulisan larangan berenang di sekitar kolam.

Salah seorang warga, Badrun mengatakan kolam bekas galian ini memang sering digunakan oleh anak-anak untuk berenang. “Sering dan banyak yang berenang juga, karena ga dipagari juga,” kata dia.

Dia juga tidak mengetahui pemilik lahan bekas galian tersebut. “Tidak tahu punya siapa,” sebutnya lagi.

Sebelumnya, kolam bekas galian juga menelan korban jiwa bocah berusia 10 tahun di kolam bekas galian di kawasan Simpang Nato, Sagulung, beberapa waktu lalu. (cr17/nas/JPG)

Update