Rabu, 24 April 2024

Gubernur Kepri Diminta Sikapi Masalah Tarif PLN Batam

Berita Terkait

Ilustrasi

batampos.co.id – Karena tidak kunjung adanya kepastian tentang kenaikan Tarif Listrik Batam (TLB). PLN Batam sudah mengeluarkan ultimatum, yakni akan menghentikan pasokan listrik untuk Batam dan Bintan.

Sampai saat ini, Gubernur Nurdin masih belum bersedia untuk memenuhi permintaan audiensi yang disampaikan PLN Batam sejak 2 Desember lalu.

“Berita yang ada hari ini (kemarin,red) adalah sebuah ultimatum dari PLN Batam. Tentu diharapkan Gubernur segera bertindak untuk menyikapi persoalan ini,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua menjawab pertanyaan koran Batam Pos, Selasa (27/12) di Tanjungpinang.

Legislator Dapil Tanjungpinang tersebut mengatakan, apabila pasokan listrik untuk Pulau Bintan (Bintan-Tanjungpinang) terputus, maka kondisi kelistrikan di Pulau Bintan akan terganggu. Karena kemamapuan pembangkita cadangan yang dimiliki PLN Area Tanjungpinang masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Tanjungpinang.

“Sistem interkoneksi listrik Babin menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan listrik Pulau Bintan dalam jangka menengah,” papar Rudy.

Menurut Rudy, kondisi yang terjadi sekarang ini, menjadi alarm bagi PLN Area Tanjungpinang untuk waspada. Masih kata Rudy, beberapa waktu lalu PLN Batam sudah meminta waktu Gubernur. Karena mereka ingin menjelaskan tentang kondisi mereka. Akan tetapi sampai saat ini, permintaan tersebut masih belum dipenuhi oleh Gubernur.

“Pembahasan rencana kenaikan TLB akan dilanjutkan pada 2017 nanti. Sebelum itu, tentu tidak ada salahnya kalau Gubernur memenuhi permintaan PLN Batam untuk berdiskusi,” tutup Rudy.

Sementara itu, GM PLN Arean Tanjungpinang, Armunanto berharap solusi terbaik dari Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan DPRD Provinsi Kepri. Sehingga persoalan yang ad segera teratasi. Diakuinya, adanya interkoneksi listrik Babin menjadi andalan bagi PLN Area Tanjungpinang dalam memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Bintan.

“Kita berharap jangan sampai pasokan listrik dari Batam ke Pulau Bintan terhenti. Konsekuenai terburuknya adalah akan terjadi pemadaman bergilir lagi,” ujar Armunato tadi malam.

Lebih lanjut, Armunanto mengatakan, secara keseluruhan Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang sudah menggunakan sistem interkoneksi listrik Batam-Bintan (Babin). Meskipun demikian, pihaknya tetap akan mensiagakan pembangkit cadangan, apabila terjadi gangguan pada sistem interkoneksi.

“Untuk listrik Pulau Bintan, Tanjungpinang khususnya sudah masuk sistem interkoneksi. Kita berharap ini menjadi penerang bagi pembangunan Tanjungpinang kedepan,” paparnya.

Armunato juga menjelaskan, blackout terjadi sebelum interkoneksi lebih disebabkan oleh ketidaksinkronan proteksi antara Pembangkit Tenaga Mesin Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). Karena ketiganya dihubungkan dengan jaringan penghubung express feeder yang panjang.

“Sehingga apabila terjadi gangguan pada pembangkit dan atau jaringan penghubung tersebut maka listrik bisa padam total, solusi dari itu semua adalah beroperasinya interkoneksi 150 kilo volt (kv) Babin,” jelasnya.

Menurut Armunanto, dengan beroperasinya interkoneksi 150 kv dan gardu induk, maka semua arus listrik yang ke masyarakat langsung dari gardu induk. Sehingga sistem lama, yakni sistem isolated pembangkit dan express feeder yang sering menyebabkan blackout (padam total) sudah tidak digunakan lagi. Pihaknya juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan listrik terbaik kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan tidak terjadi pemadaman secara total lagi. Kita berharap pembangunan di Pulau Bintan terus berkembang, dengan adanya infrastruktur listrik yang representatif,” jelasnya lagi.

Ditambahkan Armunanto, langkah antisipasi jika terjadi gangguan pembangkit Batam dan interkoneksi Babin , tentunya pembangkit-pembangkit lama yang ada di Pulau Bintan akan dioperasikan. Baik itu PLTD, PLTU, dan PLTMG yang ada di Tokojo, Kijang, dan Dompak, Tanjungpinang. Sehingga pemadaman listrik dapat dihindari.

“Untuk merevitalisasi jaringan di Pulau Bintan, PLN Area Tanjung Pinang akan melakukan revitalisasi/rehabilitasi jaringan secara bertahap, hal ini kami lakukan agar pendistribusian  listrik ke masyarakat menjadi lebih handal,” tutup Armunanto. (jpg)

Update