batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat realisasi investasi asing di Batam sepanjang Januari-Oktober 2016 naik 47 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Angka tersebut diperoleh berdasarkan izin usaha yang masuk ke BP Batam.
Direktur Publikasi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan selama periode Januari-Oktober 2016 terdapat 67 proyek dengan nilai investasi 470 juta dolar Amerika.
Sementara pada periode yang sama pada tahun 2015 realisasi investasi hanya mencapai 318 juta dolar Amerika dari 60 proyek.
“Izin usaha adalah izin yang wajib dimiliki perusahaan untuk melaksanakan kegiatan produksi sebagai pelaksanaan atas persetujuan penanaman modalnya,” ujar Andi, Kamis (29/12).
Sedangkan realisasi investasi berdasarkan izin prinsip juga meningkat. Pada periode Januari-November 2016 ada 132 jumlah proyek dengan nilai investasi mencapai 577 juta dolar Amerika.
Angka tersebut naik dari tahun 2015 di mana investasinya hanya mencapai 313 juta dolar Amerika dengan 157 proyek. “Walaupun jumlah proyeknya menurun, nilai investasi 2016 cenderung meningkat berkat kemudahan progam Izin Investasi 3 Jam dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK),” tambah Andi.
Realisasi investasi tersebut didominasi dari sektor angkutan dan transportasi, industri kimia dasar, industri makanan, konstruksi, industri logam dasar, dan industri mesin, dan industri elektronik.
Untuk negara asal investor, Singapura menjadi yang terbesar karena telah menanamkan modal sebesar 125,12 miliar dolar AS atau 26,39 persen dari total investasi di Batam.
“Sedangkan Hongkong menjadi peringkat kedua dengan nilai investasi 107,07 miliar dolar AS atau 21,53 persen,” tambah Andi.
Di peringkat ketiga ada Jepang dengan nilai investasi mencapai 47,44 miliar dolar AS atau 10,01 persen. Dan terakhir Malaysia dengan nilai mencapai 12,14 miliar dolar AS atau sekitar 2,56 persen.
“Sedangkan investasi lainnya didominasi oleh gabungan sejumlah negara yang menanamkan modal di Batam. Nilainya sekitar 148,06 miliar dollar AS, atau sekitar 31,23 persen.” tambahnya.
Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan walaupun tahun 2017 diperkirakan situasi perlambatan ekonomi global belum berubah.
“Namun kami dari BP Batam berjanji untuk segera membenahi perizinan dan perbaikan infrastruktur,” ungkapnya.
Salah satu perusahaan asing terakhir yang akan melakukan ekspansi adalah Feen Marine, perusahaan joint venture asal Norwegia dan Denmark. Mereka akan membuka proyek baru senilai 4 juta dolar Amerika. (leo)