Jumat, 19 April 2024

TNI Putus Kerjasama Militer karena Hina Pancasila, Ini Reaksi Australia

Berita Terkait

DK PBB Bahas Keanggotaan Penuh Palestina

Batam Segera Miliki Premium Outlet

Batam Segera Miliki Premium Outlet

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne. Foto: Sydney Morning Herald/Andrew Meares

batampos.co.id – Sikap tegas yang ditunjukkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang langsung memutuskan hubungan kerjasama dengan militer Australia setelah mereka menghina Pancasila, langsung direspon Pemerintah Australia. Negeri Kanguru itu kini tengah menyelidiki hal di fasilitas militernya di Perth yang dianggap melecehkan Indonesia.

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengungkapkan, ada materi dalam bahan ajar kerja sama militer yang dipersoalkan Indonesia. Angkatan bersenjata Australia atau Australian Defence Force (ADF) pun menyeriusi persoalan itu untuk dituntaskan.

“Penyelidikan atas insiden ini sedang dalam penyelesaian,” katanya.

Menurutnya, Komandan ADF Marsekal Mark Binskin telah menyurati Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Isinya, ADF memastikan persoalan itu akan ditangani secara serius.

Payne menambahkan, Australia sudah menerima pemberitahuan dari Indonesia perihal penghentian kerja sama militer itu. Keputusan itu juga sudah berimbas ke kerja sama sektor pertahanan lainnya.

“Indonesia telah memberitahu Australia bahwa kerjasama pertahanan akan ditangguhkan. Akibatnya beberapa interaksi antara dua organisasi pertahanan (ADF dan TNI, red) telah ditunda hingga masalahnya terselesaikan,” tegasnya.

Namun, Payne memastikan hanya kerja sama militer saja yang ditangguhkan. “Kerja sama di bidang lainnya tetap berlanjut,” katanya.

Sumber Fairfax Media sebagaimana dikutip Sydney Morning Herald menyebut penghinaan itu ada dalam bahan ajar di fasilitas latihan ADF di Perth tahun lalu. Ada materi dalam bahan ajar yang dianggap sangat menyinggung TNI.

Materi itu terkait dengan aksi TNI pada 1965 dan di Timor Timur, saat negeri yang kini bernama Timor Leste itu masih menjadi bagian Indonesia. Ada yang menganggap materi itu sebagai penilaian ilmiah, tapi di sisi lain TNI menganggapnya sebagai penghinaan.

Selain itu, ada juga kertas bertuliskan PANCAGILA yang dilaminasi. Ada seorang instruktur Kopassus peserta pelatihan yang melihatnya. Instruktur di korps pasukan elite itu tersinggung lantaran Pancasila sebagai lima prinsip yang dipedomani dan dihormati TNI, justru dipelesetkan sebagai lima prinsip gila.

Saat pulang ke Indonesia, instruktur Kopassus itu langsung membuat laporan ke Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Hingga akhirnya Jenderal Gatot mengeluarkan telegram yang isinya memerintahkan TNI mengakhiri semua kerja sama militer dengan Australia. (jpnn)

Update