Jumat, 29 Maret 2024

Buaya Liar Ancam Keselamatan Warga Klarik Natuna

Berita Terkait

Bupati Natuna Hamid Rizal menjenguk warga Klarik yang diterkam buaya di ruang inap RSUD Natuna. Foto: Aulia Rahman/batampos

batampos.co.id – Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal menyempatkan menjenguk Nenek Unah, 65, warga yang diterkam buaya yang kini dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah, Rabu (4/1/2017).

Kedatangan Bupati untuk memberikan dukungan kepada korban dan melihat langsung kondisi Nenek Unah yang masih terbaring lemah.

Diberitakan sebelumnya, keganasan buaya muara di Desa Kelarik ini sempat menghebohkan warga setempat. Pasalnya kejadian ini belum pernah menimpah warga. Nenak Unah tiba-tiba diterkam buaya muara dari kolong jamban rumahnya ketika hendak berwudhu untuk salat subuh. Paha dan perutnya mengalami luka robek serius dan dilarikan ke RSUD.

Hamid mengharapkan, kejadian naas ini tidak terulang kembali. Ia mengimbau warga agar berhati-hati ketika berada di tempat yang berpotensi adanya ancaman buaya. Pemerintah Daerah Natuna pun akan membahas ancaman buaya ini.

“Warga harus tingkatkan kewaspadaan ancaman buaya, apalagi sudah ada korban,” imbaunya.

Seperti diketahui, pemukiman warga di Natuna masih banyak yang berada di bantaran sungai. Terutama di wilayah Kecamatan Bunguran Utara.

Selama ini, populasi buaya tidak pernah terdata. Hewan buas ini hidup di antara pemukiman warga di bantaran sungai. Tidak hanya di Kelarik, dibeberapa desa lain juga sama. Misalnya di bendungan sungau Tapau. Tidak jarang warga menangkap buaya yang tersangkut jaring ikan.

Soleh, warga Desa Tapau, mengakui populasi buaya menurutnya tidak hanya ada di Kelarik. Di Bendungan Tapau kondisinya juga menghawatirkan. Bahkan sudah sering diburu warga, karena memangsa hewan ternak.

“Kalau di Bendungan Tapau, memang sering dibunuh warga. Karena mangsa kambing yang cari makan ditepi sungai. Memang belum pernah dihitung, tapi di sana populasinya diperkirakan juga banyak. Warga sering melihatnya di aliran bendungan,” ujar Soleh. (arn)

Update