Jumat, 29 Maret 2024

Perusda Natuna PHK 100 Karyawannya

Berita Terkait

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Natuna Wan Andriko saat sidak di Pasar Ranai. Ini satu-satunya pasar milik Perusda yang hingga saat ini masih beroperasi. Foto:aulia rahman/batampos

batampos.co.id – Sejak masa jabatan direktur utama Perusahaan Daerah (Perusda) Natuna berakhir tahun 2016 lalu, hingga saat ini kondisi keuangan Perusda Natuna belum stabil. Akibatnya 100 lebih karyawan terpaksa mendapat pemutusan hubungan kerja (PKH).

Pelaksana tugas Dirut Perusda Natuna, Ilham Kauli mengatakan, pemberhentian karyawan ini dilakukan bertahap, karena kondisi keuangan perusda yang tidak stabil sejak tahun 2016 lalu. Sebab jika keputusan ini tidak segera diambil, akan menambah beban perusda.

“Pemangkasan organisasi melalui pengurangan karyawan adalah langkah yang berat. Tapi ini harus dilakukan, jika tidak akan menambah beban. Sementara kondisi keuangan tidak stabil, apalagi sudah hampir 8 bulan ini tidak ada karyawan terima gaji,” ungkap Ilham, Kamis (5/1/2016).

Dikatakan Ilham, penunjukan dirinya oleh Pemerintah Daerah Natuna untuk menjadi pelaksana tugas Dirut Perusda Natuna adalah untuk menata kembali aset-aset perusda dan menyehatkan kembali agar lebih produktif.

Perusda sebelumnya memiliki 100 lebih karyawan. Namun kini hanya tinggal 20-aan karyawan saja. Pengurangan dilakukan setelah kinerja dinilai dan jumlah karyawan tidak berbanding lurus dengan pendapatan.

“Sebelumnya karyawannya ada sampai kecamatan. Mereka jarang masuk. Walau pun tidak menerima gaji karena keuangan tidak stabil, tetap akan menambah beban utang perusahaan,” ujar Ilham.

Tidak hanya itu, ia juga sudah melakukan penyetaraan gaji karyawan yang dinilai sangat fantastis dan tidak seimbang dengan keuntungan perusahaan. Termasuk gaji Dirut Perusda dan Direksi.

“Sebelumnya gaji Dirut dan tunjangan sekitar Rp 14 juta per bulan. Tapi sekarang sudah dikurangi, jadi sekitar Rp 11 juta per bulan. Itu pun juga perlu diperkecil lagi,” sebut Ilham.

Menurut Ilham, untuk menyehatkan kembali perusda harus bertahap. Terutama merombak ulang sumber daya manusianya. Serta menghidupkan kembali usaha yang sempat dijalankan.

“Jadi sekarang, perusda hanya punya pasar tradisional yang masih berjalan. Dan itu terus ditata dan perlu ditata lagi,” kata Ilham.

Diakui Ilham, persoalan perusda sangat rumit. Sehingga perlu pembenahan SDM. Apalagi selama ini hanya menjalankan program Pemerintah Daerah. Namun kedepannya Perusda perlu membaca peluang, misalnya mengambil peran dalam program kapal Tol Laut. (arn)

Update