Jumat, 29 Maret 2024

Gaji Telat, Karyawan Geruduk Kantor PT MOS

Berita Terkait

batampos.co.id – RIBUAN pekerja PT Multi Ocean Shipyard (MOS) menggelar unjuk rasa di depan kantor PT MOS, Kamis (12/1) pukul 08.10 WIB. Ribuan pekerja ini berunjuk rasa karena manajemen PT terlambat dua hari dalam membayarkan gaji pekerjanya.

Aksi spontanitas unjuk rasa ribuan pekerja galangan kapal ini berakhir ricuh, meski dibawah pengawalan aparat kepolisian. Pekerja yang diperkirakan mencapai 1.500 orang tersebut, melampiaskan kemarahannya dengan cara melempari kaca kantor perusahaan menggunakan batu.

Bahkan ribuan pekerja ini nekat merangsek masuk ke dalam kantor meski banyak serpihan pecahan kaca berserakan. Dalam kantor, pekerja yang berunjuk rasa ini mengobrak abrik berkas kertas di meja kerja administrasi hingga berserakan ke luar kantor.

Sementara puluhan personel Polres Karimun yang dipimpin AKBP Armaini turut berjaga-jaga di lokasi. Meski berusaha menenangkan para pengunjuk rasa, usaha Kapolres Karimun tak diindahkan pengunjuk rasa.

“Tolong berikan kesempatan kesempatan saya bicara. Apapun permasalahannya pasti bisa diselesaikan kalau semuanya bisa menahan diri,” ujar AKBP Armaini menggunakan pengeras suara.

Saat terjadi kisruh di tengah-tengah aksi unjuk rasa ribuan pekerja PT MOS, Kadisnaker Karimun, Hazmi Yuliansyah, Kabid Hubungan Industrial, Poniman dan Kabid Pengawasan Tenaga Kerja Provinsi Kepri, Mujarab, juga berada di lokasi kejadian.

Menurut Hazmi Yuliansyah, informasi yang diterimanya dari pekerja, kemarahan dipicu seringnya manajemen terlambat membayarkan gaji pekerja. Selain itu, manajemen perusahaan dinilai telah melanggar aturan terkait ketenagakerjaan, diantaranya pekerja tak didaftarkan sebagai peserta BPJS. Kemudian uang makan yang bervariasi di antara karyawan. Begitu juga uang lembur tak pernah dibayarkan oleh manajemen perusahaan, padahal karyawan tetap diminta bekerja meski harusnya sudah bukan jam kerja lagi.

“Kita berharap ini segera diselesaikan dan tak terulang lagi di kemudian hari. Karena dengan aksi unjuk rasa, dapat menimbulkan kerugian di kedua belah pihak,” terang Hazmi.

Sekitar pukul 11.00 WIB, HRD PT MOS, Nazrul berkoordinasi dengan Kapolres terkait pembayaran gaji karyawan. Kendati tak ada aktivitas dan karyawan sudah membubarkan diri, namun manajemen tetap berupaya menepati janji untuk membayarkan gaji sesuai tuntutan pekerja.

“Total gaji yang akan kita bayarkan secara tunai sekitar Rp 1 miliar hari ini juga (kemarin). Makanya kami meminta bantuan dari kepolisian, agar pembayaran gaji ini berjalan tertib,” ujar Nazrul.

Menanggapi hal ini, AKBP Armaini memaklumi kondisi yang dialami manajemen perusahaan .Menurutnya, tuntutan pekerja harus direalisasikan.

“Tak jadi masalah di mana saja karyawan itu nantinya dikumpulkan. Asalkan gaji mereka dibayarkan dan pastinya akan berjalan aman,” tegas AKBP Armaini. (tri/enl)

Update