Kamis, 25 April 2024

10 Kepala Puskesmas dan Direktur RSUD Bintan Dimutasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Permasalahan terkait ditolaknya Warga Kampung Melayu, Galang Batang berobat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Seilekop membuat Bupati Bintan, Apri Sujadi memutasi 10 kepala Puskesmas. Sebab program yang dicetuskannya hanya dengan menunjukkan KTP, KK dan Akte Kelahiran untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di seluruh puskesmas dan RSUD telah menuai banyak gejolak di kalangan masyarakat Bintan.

Padahal program pelayanan kesehatan gratis dengan landasan Pebup Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Dasar Kesehatan Gratis di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Rawat Inap Kelas III RSUD Kabupaten Bintan itu telah menelan alokasi dana dari APBD 2017 sebesar Rp 5 miliar. Agar gejolak permasalahan seperti itu tak mencuat kembali, Apri langsung membuat kebijakan dengan memutasikan seluruh pejabat-pejabat yang bekerja di leading sektor pelayanan kesehatan, dari yang mengabdi di seluruh puskesmas dan RSUD hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan.

Bedasarkan data mutasi yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Bintan. Dari 15 kepala puskesmas se Kabupaten Bintan hanya lima pejabat yang menetap atau tak digeser kedudukannya sedangkan 10 kepala puskesmas lainnya dimutasi. Begitu juga dengan jabatan Direktur RSUD Bintan telah resmi berganti posisi. Mutasi khusus pejabat pelayanan kesehatan itu dilaksanakan dengan dasar Surat Keputusan (SK) Bupati Bintan.

“Masalah penolakan berobat itu terjadi karena miskomunikasi. Sebab program yang baik tentunya memerlukan sebuah proses. Maka mulai saat ini kita fokuskan penataan sistem pelayanan disemua bidang sektor agar menjadi lebih baik lagi. Khusus kesehatan sedang kita benahi,” ujar Bupati Bintan, Apri Sujadi di hadapan masyarakat Kelurahan Seilekop, Kecamatan Bintan Timur (Binyim), Jumat (12/1).

Dikatakannya, untuk memperbaiki permasalahan itu dirinya akan terus melakukan pembenahan sistem pelayanan di segala bidang, terutama bidang kesehatan. Namun semua itu butuh tahapan proses untuk menggapai keberhasilan dalam program tersebut. Dirinya juga berjanji akan selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan berobat gratis di puskesmas, tetapi tetap bawa KTP dan KK atau Akte Kelahiran. Bahkan seluruh masyarakat Bintan akan diuruskan menjadi peserta BPJS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sepenuhnya.

Mulai 2017 ini, Kata dia, Pemkab Bintan telah meneken perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPJS Tanjungpinang. Melalui MoU itu, pemerintah akan mengurus serta menanggung biaya kesehatan untuk 10.000 masyarakat Bintan yang akan dijadikan peserta BPJS.

“Bagi masyarakat yang kondisinya sakit dan ingin berobat ke puskesmas secara gratis bawa KTP, KK dan Akte Kelahiran saja. Saya jani akan menggratiskan biaya berobatnya,” janjinya.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Bintan, dr Untung Setiadi membenarkan adanya mutasi pejabat-pejabat di lingkungan pelayanan kesehatan. Pejabat yang dimutasi sudah resmi menduduki kursi barunya mulai saat ini baik yang di puskesmas, RSUD maupun Dinkes Bintan.

“SK Bupati Bintan terkait penempatan pejabat-pejabat yang dimutasi udah keluar semalam, Kamis (11/1). Jadi mereka sudah mulai bekerja di tempat yang baru mulai saat ini,” akunya.

Dari data penempatan yang ditetapkan bedasarkan SK Bupati Bintan, Kata dia, hanya 10 jabatan kepala puskesmas dirotasi dari 15 puskesmas se Kabupaten Bintan. Sedangkan lima pejabat lainnya tidak berpindah atau menetap diposisinya sebagai kepala puskesmas. Diantaranya Kepala Puskesmas Seilekop yang sebelumnya diduduki dr Fera Kartika diambil alih dr Leo Andreas yang pernah menjabat sebagai Kepala Puskesmas Mantang. Sedangkan pejabat lamanya hanya ditugaskan sebagai dokter umum di puskesmas tersebut. Kemudian Kepala Puskesmas Kawal yang sebelumnya diduduki dr Bambang diambil alih oleh dr Royhan yang pernah menjabat sebagai Kepala Puskesmas Kijang. Sedangkan dr Bambang dipromosikan dengan jabatan Kasi Rujukan Dinkes Bintan. Lalu untuk pejabat yang mengisi Kepala Puskesmas Kijang dipercayai kepada dr Iwan Mulyana yang juga bertugas di puskesmas tersebut.

Berikutnya Kepala Puskesmas Toapaya yang sebelumnya diduduki Safriman diambil alih oleh dr Eli Mayulis. Sedangkan Safriman sendiri dipromosikan sebagai Kasubag Umum Dinkes Bintan. Untuk posisi Kepala Puskesmas Mantang telah resmi diduduki oleh dr Muhammad Yamin. Lalu, untuk jabatan Kepala Puskesmas Kelong yang sebelumnya diduduki dr Wawan Kurniawan diambil alih oleh Jupri yang pernah menjabat Kasi Promosi Kesehatan Dinkes Bintan. Sedangkan dr Wawan Kurniawan dipindahkan menjadi Kepala Puskesmas Teluk Sasah. Untuk pejabat lama Kepala Puskesmas Teluk Sasah telah resmi pindah tugas ke Kota Batam mengikuti kepindahan dinas suaminya.

Selanjutnya, Kepala Puskesmas Numbing yang sebelumnya diduduki dr Abdul Kamal diambil alih oleh dr Ari Irfandi. Sedangkan pejabat lamanya dipromosikan sebagai Kasi Alkes Dinkes Bintan. Kemudian Kepala Puskesmas Teluk Bintan yang sebelumnya diduduki dr Yosie Susanti diambil alih oleh dr Feby. Sedangkan pejabat lamanya dipromosikan sebagai Kabid Yankes Dinkes Bintan. Terakhir untuk Kepala Puskesmas Tambelan telah dipercayai untuk sementara waktu diduduki oleh Kasubag TU-nya,Yulian Sisti.

“Jabatan kepala puskesmas yang tetap itu ada lima. Yaitu Kepala Puskesmas Berakit tetap ditangan dr Rahmat, Kepala Puskesmas Sri Bintan tetap diduduki Burhan, Kepala Puskesmas Kuala Sempang tetap ditangan dr Marina, Kepala Puskesmas Teluk Sebong tetap sama Muslim dan Kepala Puskesmas Tanjunguban tetap drg Euis Erawati,” bebernya.

“Khusus jabatan Direktur RSUD Bintan dipercayai kepada dr Deny Antomi yang juga bekerja sebagai dokter spesialis di rumah sakit tersebut. Kalau pejabat lamanya dr Gama Isnaeni untuk sementara waktu mendudukib Kabid PL Dinkes Bintan. Bahkan beliau bakal dipromosikan sebagai Kepala Dinkes Bintan definitif,” pungkasnya. (ary)

Update