Jumat, 29 Maret 2024

Anggaran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemko Batam Rp 8 Miliar

Berita Terkait

Wali Kota Batam dan jajarannya saat meninjau proyek pelebaran jalan di Nagoya dan Jodoh, Rabu (28/12/2016). Foto: batampos

batampos.co.id – Pemko Batam berencana menjadikan industri pariwisata sebagai lokomotif pendapatan daerah. Namun hal ini tidak didukung oleh anggaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam. Belanja langsung dan tidak langsung yang dialokasikan hanya Rp 8 miliar.

Wali Kota Batam, Rudi mengatakan, walau dana yang dialokasikan hanya segitu, namun anggaran untuk menunjang parawisata Batam sudah diplot di dinas lain.

“Kan ada di dinas yang dukung. Seperti pelebaran jalan di Nagoya. Itu untuk mendukung keparawisataan juga,” ujar Rudi.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, di tengah turunnya pendapatan industri manufacturing di Batam, pariwisata dinilai sebagai lokomotif pendapatan.

“Sudah saatnya jadi fokus pendapatan. Makanya berangsur diperbaiki infrastruktur,” kata Amsakar.

Ia menilai, beberapa poin penting yang wajib diperbaiki ialah pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Termasuk fasilitas keamanan dan fasilitas kenyamanan. Disisi lain, Batam memiliki keunggulan tipologi daerah kepulauan. Hal ini sangat menguntungkan.

“Banyak sekali keunggulan kita. Keunggulan inilah yang perlu ditingkatkan,” terangnya.

Dengan adanya perbaikan-perbaikan ini, bukan tidak mungkin, Batam mampu menyerap 15 juta wisatawan yang ada di Singapura.

Bila melihat statistik tahun 2016 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ada di Batam, tercatat sampai 1,6 juta jiwa. Hal ini, tentu menjadi prestasi peningkatan kunjungan wisman, dari Oktober 2016 yang jumlahnya mencapai 1,1 juta jiwa.

“itu tandanya, sekarang saja kita bisa menyerap 10 persen kunjungan di Singapura. Kalau semua diperbaiki, bisa 15 juta yang datang ke Batam di tahun 2017,” jelasnya. (rng)

Update