Jumat, 19 April 2024

Speed Boat Tabrak Pancung, Tolong Korban lalu Pergi

Berita Terkait

DK PBB Bahas Keanggotaan Penuh Palestina

Batam Segera Miliki Premium Outlet

Batam Segera Miliki Premium Outlet

Jasad korban di RSOB
foto: dalil harahap / batampos

batampos.co.id – Kecelakaan laut kembali terjadi di Batam. Sebuah pancung (perahu kayu dengan mesin tempel) bermuatan delapan orang penumpang ditabrak speed boat berkecepatan tinggi di perairan Pulau Seraya, Belakang Padang, Batam, Jumat (13/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat tabrakan tersebut dua penumpang pancung bernama Jais, 40 dan Ahyang, 30, tewas di tempat.

Sementara Rahman juru kemudi pancung dan Febby bayi dari Ahyang sekarat. Saat ini keduanya dirawat di rumah sakit. Rahman dirawat di Rumah Sakit Badan Pengawasan (RSBP) Batam di Sekupang sementara Febby di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam.

Semantara empat penumpang pancung lainnya selamat. Mereka adalah Syarif, Jhon, Nurfitri, dan Nurmadya. Rombongan dalam pancung yang ditabrak kapal cepat tersebut merupakan satu keluarga. Mereka merupakan warga Pulau Seraya dan Belakangpadang yang hendak mengantar Jais berobat ke Sekupang.

“Paman (Jais) sakit. Sebelum magrib kami bertolak dari Pulau Seraya,” kata Syarief, tadi malam (13/1).

Tidak lama setelah bertolak dari Pulau Seraya, tiba-tiba pancung tersebut ditabrak oleh sebuah kapal cepat berbahan fiber. Kata Syarief, kapal penabrak itu berukuran besar bermesin 200 PK sebanyak 3 unit.

Saat itu, kata Syarief, kondisi air sedang surut. Sehingga kapal pancung tersebut berlayar di tepian. “Tak lama setelah itu, tiba-tiba boat besar ini menabrak bagian belakang atau di tempat duduk tekong,” katanya.

Tabrakan yang keras ini membuat semua penumpang pancung terpental dan keluar dari dalam kapal.

Syarief juga menjelaskan, setelah menabrak pancung itu, kapal cepat berwarna abu-abu tersebut langsung berhenti dan memutar arah. Penumpang kapal cepat itu menolong Syarief dan penumpang pancung lainnya.

“Kami naik di atas boat dia. Sudah itu, kami diantar ke Tanjungriau. Katanya kalau di Sekupang banyak polisi,” jelasnya.

Namun setelah mengantar para korban ke rumah sakit, para penumpang kapal cepat tersebut semua menghilang.

“Syok berat kami, makanya tak perhatikan lagi ke mana mereka setelah sampai di sini,” ujar Syarif di RSBP Sekupang, tadi malam.

Padahal kata Syarif, mereka sudah meminta untuk diantarkan ke pelabuhan Sekupang agar lebih cepat dan mudah dibawa ke rumah sakit, namun itu ditolak oleh pengemudi kapal cepat tersebut.

“Padahal niat kami hanya mau mengantar Pak Jais berobat, malah musibah yang kami dapat,” ujar Syarif lagi.

Jasad korban yang meninggal dibawa ke RSBP Batam di Sekupang. Jenazah Jais langsung dibawa pulang ke Pulau Seraya tadi malam, sementara jasad Ahyang akan dibawa pulang pagi ini (14/1).

Kedua korban mengalami sejumlah luka di bagian wajah dan tubuh. Begitu juga dua korban yang sekarat mengalami sejumlah luka serius di sekujur tubuh.

Syarif mengaku tidak mengenali pengemudi dan penumpang kapal cepat itu. Menurut dia, selama ini dia belum pernah melihat kapal tersebut di sekitar Seraya.

“Tak tahu siapa mereka. Tapi setahu saya, tadi ada orang-orang di Tanjungriau yang kenal mereka,” ujarnya.

Sampai tadi malam, kasus kecelakaan laut itu masih diselidiki oleh polisi gabungan dari Polsek Belakangpadang, Sekupang, KKP, dan Satpolair Polresta Barelang. Polisi masih terus mencari informasi mengenai siapa pemilik dan pengemudi kapal cepat tersebut.

Sementara Ketua RT 02 Pulau Seraya, Hamdan, mengatakan kapal cepat yang menabrak pancung tersebut merupakan milik Hasyim, pengusaha di Tanjungriau, Sekupang.

“Tadi orangnya Pak Hasyim ketemu saya, dia bilang Pak Hasyim mau bertanggungjawab,” kata Hamdan saat ditemui di RSBP Batam, tadi malam.

Kasat Polair Polresta Barelang AKP Arsad, Kapolsek KKP AKP Reza, dan Kapolsek Belakang Padang AKP Adi Sumardi saat ditemui di RSBP Batam membenarkan kejadian itu. Akibat peritiwa itu dua dari delapan penumpang tewas. Dua lainnya kritis dan masih dirawat di rumah sakit.

Mengenai penyebab pasti kecelakaan laut itu, ketiga petinggi polisi itu sama-sama belum bisa memastikan. Karena belum memeriksa saksi.

“Anggota masih fokus cari tahu di mana dan siapa-siapa saja yang ada di dalam speed itu. Saksi-saksi yang selamat juga masih trauma belum bisa diambil keterangan,” ujar Arsad.

Begitu juga dengan keberadaan kapal cepat yang menabrak pancung belum diketahui. Polisi masih melakukan pencarian.

“Keterangan terkait speedboat sudah dapat, cuma belum dapat kabar lagi dari anggota apakah sudah dapat apa belum. Semua informasi dari saksi akan kami kejar,” ujarnya. (eja/cr1)

Update