Selasa, 19 Maret 2024

Sekali Kencan dengan PSK Asing Rp 3 Juta, Itu untuk Short Time

Berita Terkait

PSK  Tiongkong yang terjaring razia di sejumlah kelab malam. Foto: istimewa

batampos.co.id – Jarum jam baru menunjukkan pukul 22.00 WIB. Namun suasana kelab malam di bilangan Nagoya, Batam, pada Kamis (12/1) malam lalu sudah cukup ramai. Sejumlah pengunjung mulai berdatangan. Alunan musik yang menghentak menyambut kehadiran para pecinta dunia malam.

Menurut sumber Batam Pos, kelab malam ini merupakan salah satu yang mempekerjakan wanita asing sebagai PR. Sesuai dengan namanya, mereka bekerja sebagai pemandu bagi setiap tamu yang datang. Namun, terkadang mereka bisa memberikan layanan lebih kepada para tamunya; tidur di ranjang.

Melalui seorang perantara, Batam Pos berkenalan dengan Ike. Wanita keturunan Tionghoa yang biasa disapa Mami ini dikenal sebagai seorang mucikari. Namun malam itu Mami mengaku tidak memiliki PSK asing.

“Kalau mau, bisa temui Daddy. Saya tak bisa hubungi, karena dia juga menerima pesanan dari orang tertentu. Apalagi kemarin baru ada kejadian (penangkapan PSK asing),” ujar Mami.

Menurut Mami, Daddy yang juga warga lokal keturunan Tionghoa itu merupakan mucikari para PSK asing. Namun untuk menemui Daddy tidaklah mudah. Apalagi jika belum kenal sebelumnya. Daddy, kata Mami, sangat selektif menerima calon tamu bagi para PSK impor-nya itu.

“Ada uang di depan, ada barang. Dia (Daddy) tidak sembarangan, karena caranya rapi. Biasanya yang pesan kalangan pengusaha dan sekelas pejabat lah,” tuturnya.

Wanita berkulit bersih itu mengakui, sebelumnya Daddy juga mempekerjakan wanita asing sebagai PR di sejumlah kelab malam. Namun sejak ramai-ramai razia PSK asing oleh Imigrasi, Daddy tak lagi membiarkan ‘anak-anak’ nya bebas berkeliaran di tempat hiburan malam.

“Makanya langsung ke hotel saja,” imbuhnya.

Hotel yang dimaksud Mami adalah hotel berbintang yang masih berada di kawasan Nagoya juga. Kata dia, pria yang dipanggil dengan nama Daddy itu hampir setiap malam nongkrong di hotel tersebut.

Tim Batam Pos pun meluncur ke hotel yang dimaksud Mami. Namun setelah beberapa saat berada di loby hotel tersebut, tidak ada tanda-tanda keberadaan PSK asing.

Hanya beberapa tamu hotel yang terlihat lalu-lalang di loby hotel. Batam Pos akhirnya mencoba menanyakan keberadaan Daddy kepada petugas resepsionis.

Rupanya, nama Daddy sudah cukup dikenal di kalangan karyawan hotel itu. Menurut pelayan hotel itu, Daddy memang kerap nongkrong di kelab malam di hotel tersebut. Ia juga sering mengantar wanita ke hotel itu.

Menurut pria tersebut, wanita yang sering diantar Daddy ke hotel itu dipastikan orang asing. Dia menduga, wanita tersebut merupakan PSK asing yang diantar kepada tamunya yang menginap di hotel itu.

“Kalau mau ketemu (Daddy) langsung ke hall pub,” ujar pelayan hotel dengan singkat.

Benar saja, di hall pub tersebut terlihat pria yang sibuk dengan ponsel pintarnya. Ia duduk di sofa dengan meja bundar di depannya. Sejumlah minuman bir kemasan kaleng tersusun sekenanya di atas meja. Namun tak terlihat wanita asing di sekeliling Daddy.

Pria bermata sipit ini terkesan cuek saat Batam Pos menyapanya. Namun dia mulai merespon saat Batam Pos menanyakan PSk asing kepadanya.

“Yang impor hanya dari Cina yang ada,” kata Daddy dengan santai.

Daddy kemudian mulai bicara tarif. Untuk menemani karaoke, dia membandrol cewek impornya dengan tarif Rp 800 ribu. Kemudian untuk kencan singkat (short time) tarifnya Rp 3 juta. Sedangkan untuk kencan semalam suntuk (long time), tarifnya juga beragam antara Rp 5 juta hingga Rp 8 juta.

“Tergantung orangnya,” kata Daddy, singkat.

Tarif tersebut, kata Daddy, belum termasuk tarif kamar hotel yang akan dijadikan lokasi kencan. Karena tamu PSK asing harus menyediakan kamar hotel dengan biaya sendiri. Ia baru akan mengirim PSK jika tamunya sudah menunjukkan kunci kamar hotel. Dan tentunya, sudah membayar biaya kencan sesuai dengan tarif yang telah disepakati.

Sebelum melakukan transaksi, pelanggan diperbolehkan memilih PSK mana yang diinginkan. Namun mereka hanya bisa memilih melalui foto-foto yang ada di ponsel Daddy.

“Orangnya tak di sini, kalau mau ya lihat aja foto-foto ini nanti diantar kok sesuai yang dipilih,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Batam Pos dan dari keterangan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, para PSK asing ini menetap di sebuah rumah kos di kawasan Nagoya. Batam Pos pun mencoba menelusuri tempat yang dimaksud.

Menurut sejumlah warga sekitar, di kawasan itu memang kerap terlihat wanita asing. Umumnya mereka merupakan wanita asal Cina.

“Tapi kami tak tahu mereka PSK atau bukan,” ujar Razik, seorang warga. Namun sumber lain menyebut, para PSK asing ini ditempatkan di rumah-rumah di kawasan elit.

Sementara di kelab malam lainnya, bisnis prostitusi PSK asing sedikit lebih terbuka. Hanya saja, beberapa waktu lalu mereka sulit ditemui karena takut ada razia dari petugas Imigrasi.

“Kalau mau tunggulah agak reda dikit. Taulah sekarang lagi hangat dibicarakan, takut kena tangkap pula nanti,” ujar Joe, seorang petugas kemananan di sebuah kelab malam di kawasan Nagoya, Batam.

Dari cerita Joe, kelab malam tersebut selama ini memang sengaja menyediakan PSK asing. Sebab kata dia, keberadaan PSK impor itu cukup ampuh untuk memikat para pengunjung.

Menurut Joe, PSK asing di kelab malam itu umumnya berasal dari Cina. Ada sekitar 15 orang yang rutin menjajakan diri di sana. Dia mengakui, mereka lebih diminati ketimbang PSK lokal, meskipun tarif mereka jauh lebih mahal.

“Ada saja yang booking mereka setiap malam. Banyakan ya orang berduitlah tapi orang kita (lokal) juga,” ujarnya. (eja)

Update