Jumat, 19 April 2024

Thailand Dukung Konsep Pertanian Pangan Organik Lingga

Berita Terkait

batampod.co.id – Pakar pertanian organik Thailand, Prof. Danuwat Pengont mengatakan konsep pertanian organik yang diterapkan di Lingga adalah pilihan yang tepat. Hal tersebut dikatakannya saat melakukan kunjungan ke Pilot Projek Sawah Sungai Besar beberapa waktu lalu didampingi langsung Direktur PT Multi Coco Indonesia, Ady Indra Pawennari.

Konsep ketahanan pangan pertanian berbasis organik di daerah perbatasan Kepri yang digaungkan Mentan Andi Amran Sulaiman khususnya di wilayah kabupaten Lingga, mengundang perhatian sejumlah pihak. Termasuk pengusaha dan pakar pertanian dari negara tetangga Thailand. Di tengah meningkatnya kebutuhan konsumen dunia terhadap ketersediaan pangan organik, hal ini terang Danuwat menjadi peluang besar Lingga bersaing dipasar global.

“Ini pilihan yang sangat tepat jika kita ingin menggarap pasar pangan dunia. Jangan pernah berharap bisa ikut berkompetisi di pasar pangan global jika masih menggunakan pupuk kimia dan pestisida,” ungkap Danuwat, Minggu (15/1) kemarin.

Dikatakan Danuwat, kunjungannya pertama kali ke Kabupaten Lingga untuk melihat langsung progres percetakan sawah organik.

“Kami datang ke sini untuk melihat langsung konsep pertanian organik yang sedang dikembangkan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lingga,” terang Danuwat didampingi dua orang koleganya dari perusahaan pupuk organik hayati Nano Bio Thailand Co. Ltd, yakni Wisit Tosakulwong dan Joe Barlian.

Ditempat yang sama, Direktur PT. Multi Coco Indonesia, Ady Indra Pawennari mengatakan selain meninjau progres sawah organik di Lingga, pengusaha asal Thailad tersebut juga melakukan penjajakan kerjasama bisnis pertanian organik antara perusahaannya dengan Nano Bio Thailand Co. Ltd.

“Mereka menawarkan kerjasama bisnis pertanian organik dengan menggunakan teknologi Nano Bio. Sebagai tahap awal, kita sepakati buat lahan Demplot seluas 1 hektar. Tugas kita menyiapkan benih dan tenaga kerja. Sedangkan teknologinya dari Thailand,” kata Ady.

Menurut peraih Anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi Tahun 2015 itu, penjajakan kerjasama teknologi pertanian organik seperti ini, tidak hanya dilakukan oleh perusahaannya dengan perusahaan Thailand, tapi juga dengan beberapa perusahaan dalam negeri.

“Sebagai pemain baru dalam pengembangan pertanian organik ini, kami tentu ingin hasil yang terbaik. Apalagi Menteri Pertanian sudah menaruh harapan besar agar Lingga bisa jadi pengekspor beras organik ke Singapura,” jelasnya.

Upaya percetakan ribuan hektar sawah organik di Lingga bersama Kementerian Pertanian dan Mabes TNI AD, Pemerintah Kabupaten Lingga di bawah kepemimpinan Bupati Lingga, Alias Wello bertekad menghentikan dominasi ‘beras selundupan’ dari luar negeri di Kepri.

Sementara itu, Bupati Lingga, Alias Wello yang ditemui di lokasi penanaman buah – buahan organik di Tanah Putih, Desa Marok Tua, Singkep Barat menyambut baik atas kedatangan rombongan Prof. Danuwat di Lingga.

“Ini kunjungan biasa. Mereka ingin melihat langsung konsep pertanian organik yang kita kembangkan di Lingga. Bahkan, mereka siap berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian organik,” pungkasnya. (mhb)

Update