Selasa, 19 Maret 2024

Virus, Ikon Wahana Wisata Alam Kundur Barat

Berita Terkait

batampos.co.id – Cukup banyak potensi objek wisata di Pulau Kundur yang belum tergarap secara maksimal. Salah satunya, objek wisata Kota Virus Bukit Lalang, Desa Kundur, Kecamatan Kundur Barat.

Tidak hanya menjanjikan pesona alam yang indah. Tetapi di objek wisata ini, terdapat kisah legenda Selendang Delima. Untuk dapat menarik pengunjung, pesona Kota Virus akan dijadikan ikon wisata alam di Kecamatan Kundur Barat.

“Iya, kita wacanakan Kota Virus menjadi ikon wahana wisata alam dan agro wisata di Kundur Barat. Mengingat, lokasi Kota Virus berada di atas bukit, dan alamnya yang hijau cukup indah. Bahkan pengunjung bisa menyaksikan sunset dari atas bukit,” kata Camat Kundur Barat, Anjitrisno, Senin (16/1) kemarin.

Sejauh ini, sebut Anji, warga lebih mengenal Kota Virus sebagai legenda Selendang Delima yang berada di atas bukit. Ironisnya, objek wisata ini belum tersentuh oleh pembangunan.

“Dari atas bukit Kota Virus, kita bisa menyaksikan sunset, dan Gunung Jantan di Pulau Karimun. Tidak berlebihan, kalau objek wisata ini kita jadikan ikon,” tegas Anjitrisno.
Diakuinya jika sebelumnya akses jalan sepanjang dua kilometer menuju Kota Virus masih merupakan jalan setapak, sekarang sudah diperlebar menjadi enam meter. Selain itu, lokasi Kota Virus sudah dibersihkan dari rumput ilalang, dan bakal dibangun tempat parkir kendaraan.

“Sebagai pendukung wisata, akan dilengkapi permainan seperti outbound, flying fox, serta fasilitas penujang lainnya. Perbaikan akses jalan menuju obyek wisata kita usulkan ke pemerintah untuk diaspal sehingga pengunjung akan mudah mencapainya,” beber Anjitrisno.

Terpisah, Selamat, 63, tokoh masyarakat setempat menyebutkan Kota Virus dengan legenda Selendang Delima diketahui berada di Bukit Lalang Desa Kundur, Kecamatan Kundur Barat. Lokasi Kota Virus berada di atas bukit dikelilingi dengan perkebunan kepala sawit, dan tanaman karet. Akses menuju Kota Virus dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua, maupun roda empat atau sekitar 20 menit dari jalan raya Sawang-Prayun. Sebelumnya tempat tersebut dikenal dengan Tanjung Pengail di atasnya terdapat peninggalan keramat. Legenda Selendang Delima sendiri berasal dari cerita masyarakat jika di atas bukit terdapat selendang milik putri dari khayangan bernama Delima. Selendang tersebut tertinggal di atas bukit saat putri sedang bermain. Sehingga masyarakat setempat memberi nama Selendang Delima. Hal itu ditandai dengan adanya bangunan prasasti dan batu granit yang cukup besar. (ims)

Update