Rabu, 24 April 2024

BP Batam akan Ketatkan Pengawasan di Duriangkang

Berita Terkait

Seorang petugas mengecek kandungan bakteri pada air di laboratorium microbiologi milik PT Adhya Tirta Batam (ATB), Mukakuning, Selasa (17/1). Pengecekkan dilakukan setiap hari untuk memenuhi standar dari World Health Organization (WHO) untuk menjamin kualitas air. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

batampos.co.id – BP Batam meminta seluruh pemangku kebijakan di Batam tak mempolitisir aktivitas ternak babi di kawasan Dam Duriangkang.

“Politisir dalam arti, seperti kasihan rakyat kecil lah, anak sekolahnya, apalah. Padahal, memakai tempat itu saja salah. Kami tidak mau dibenturkan lagi dengan elemen-elemen masyarakat yang mempertahankan itu,” ujar Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam Purba Robert M Sianipar, Selasa (17/1).

Menurutnya ternak liar di lokasi Dam tersebut seringkali muncul kembali, padahal BP Batam bersama tim terpadu kerap melakukan penertiban. Untuk itu, BP Batam berkomitmen untuk sesegera mungkin persoalan ini dituntaskan dan tak membiarkan aktivitas ternak kembali terjadi.

“Sekali turun kami harapkan tuntas. Kami sudah rapat dengan Ditpam dan harus bersihkan, kita bisa lihat sediri pimpinan sekarang, tegas,” paparnya.

Ditanya, apakah pengawasan dari BP Batam dalam hal ini Ditpam, dia mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kinerja Ditpam BP Batam.

“Kemarin itu… gimana ya, Ditpam perlu ini lagilah supaya lebih baik. Tapi kami tegas kok, apalagi sekarang,” ucapnya.

Namun karena penertiban melibatkan tim terpadu, penertiban masih menunggu keputusan bersama, termasuk soal anggaran.

“Ini memang kesepakatan daerah, kami tak bisa tindak sewenang-wenang (turun sendiri),” ucapnya.

Dia berharap, setelah aktivitas ternak liar di Dam Duriangkang ditertibkan, masyarakat diminta untuk sama-sama menjaga. Seperti tidak merusak pagar atau asilitas pengamanan yang telah disiapkan.

“Mohon jangan dipotong-potong atau dibongkar lagi, itu bisa jadi akses masuk lagi,” harapnya.

Tak hanya itu, karena Dam Duriangkang dekat dengan Kawasan Industri yakni Batamindo Industrial Park dan Panbil ndstrial Estate untuk terus meningkatkan sistem pengolahan limbahnya.

“Sehingga, sebelum dibuang ke saluran dan mengalir ke Dam, bukan air yang toxic atau beracun yang ikut,” harapnya.

Sementara itu, terkait anggapan jika air Dam tercemar oleh aktivitas ternak babi akan haram, Presiden Direktur ATB Benny Andrianto tak ingin berkomentar banyak, namun dia menegaskan air ATB sesuai standar World Health Organisation (WHO).

“Saya tidak terlalu menguasai domain itu (soal haram), tapi dari sisi kualitas semua air yang dikelola ATB memenuhi standar WHO, bersumber dari septic tank sekalipun, air yang sudah didistribusikan dijamin sudah memenuhi standar WHO,” ucapnya. (cr13)

Update