Jumat, 29 Maret 2024

Warga Menunggu Perluasan Alur Sungai Seilekop

Berita Terkait

Alat berat eskavator dikerahkan oleh tim terpadu untuk membongkar paksa jembatan yang dibuat oleh pengembang di Seilangkai, Sagulung yang mempersempit sungai, Senin (9/1).
Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pelebaran alur sungai Seilekop, Sagulung belum juga rampung sampai Minggu (22/1) . Warga yang berdiam di sekitar bantaran sungai yang menjadi alur pembuangan itu kian kuatir dengan bahaya banjir.

Sungai yang semula memiliki lebar seukuran setengah lapangan sepak bola dan mampu menampung semua air pembuangan dari sebagian besar pemukiman warga di Sagulung dan Batuaji itu telah dipersempit oleh aktifitas reklamasi.

Pihak proyek reklamasi, menutupi alur sungai dan lebarnya dipersempit jadi tiga meter.

Akibatnya alur sungai tak lagi mampu menampung debit air pembuangan dari ratusan pemukiman warga yang ada di sekitarnya.

“Biasanya tak banjir tapi karena alur sungai itu dipersempit, hujan sedikit saja sudah langsung meluap air dari parit. Parit tak bisa berfungsi normal saluran sebab sungai sudah penuh dengan air,” ujar Erfan, warga di Seilekop, Minggu (22/1).

Kekuatiran akan bahaya banjir itu juga sampai ke warga yang berdiam di wilayah Batuaji seperti di daerah Genta, RKT ataupun Puskopkar. Saluran air dari sejumlah pemukiman di Batuaji tersebut juga melalui sungai yang dipersempit tersebut dan jika sungai tersebut tak berfungsi normal otomatis saluran parit perumahan juga akan tersumbat.

“Hujan rintik tadi pagi saja sudah penuh parit ini, apalagi kalau hujan besar bisa tenggelam rumah kami,” ujar Lois, warga Puskopkar, Batuaji.

Warga sangat berharap agar pemerintah atau pihak proyek reklamasi tersebut segera membenahi kembali alur sungai itu agar kembali seperti semula.

Camat Sagulung Reza Khadafi mengatakan, keluhan dan kekuatiran warga itu sudah ditindak lanjuti. Bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum (PU) kota Batam telah menghentikan aktivitas reklamasi itu. Pihak perusahaan juga sudah diproses oleh tim penyidik Dinas Lingkungan Hidup.

“Alur sungai juga sudah dikerjakan agar kembali seperti semula lagi. Ini (persempitan alur sungai) tak boleh terjadi,” ujar Reza.

Upaya menormalisasi kembali alur sungai itu masih terus berjalan dan saat ini memang masih dihentikan sementara sebab alat berat yang disediakan oleh Dinas PU sedang mengerjakan proyek lain.

“Tapi targetnya memang harus kembali seperti semula. Sudah mulai musim hujan ini jadi harus dipercepat pengerjaan itu. Kami akan koordinasi terus dengan PU,” kata Reza. (eja)

Update