batampos.co.id – Eric Manu. Tahun lalu ia dinobatkan sebagai raja suku Akan, sebuah suku kecil di Desa Adansi Aboabo, Ghana.
Dia ketiban sampur lantaran pamannya yang merupakan ahli waris takhta sebelumnya meninggal. Manu, yang bekerja di British Columbia, Kanada, pulang kampung untuk mengikuti upacara penobatan.
Setelah penobatan itu, dia kembali ke Kanada. Kenapa tidak memilih hidup enak saja di Ghana?
āTidak bisa begitu. Aku harus menghidupi sukuku. Ada sekitar 6.000 jiwa yang butuh makan,ā kata Manu.
Di Kanada, Manu bekerja di perkebunan. Dia tinggal bersama istri dan anak laki-laki yang masih kecil.
āSaat aku kembali bekerja, banyak yang mengenaliku. Katanya, aku masuk TV di sini,ā ucapnya sebagaimana dikutip CTV News. Manu tidak masalah harus bekerja kasar. Untung, bos perkebunan itu, Susan Watson, sangat pengertian.
Saat pelantikan Manu, Watson ikut ke Ghana dan menyumbang peralatan sekolah, pakaian, laptop, serta sarana pengobatan.
āMereka adalah orang-orang yang menakjubkan, tapi bernasib kurang baik,ā ucap Watson.
Untung suku Manu hanya terdiri atas 6.000 orang. Lebih dari itu, bisa-bisa curhat di Twitter tiap hari. āYa Tuhan, negara…eh nasibku kok jadi begini….ā
(Independent/fam/c10/na)