Sabtu, 20 April 2024

Tradisi Melepas Burung Pipit saat Imlek

Berita Terkait

batampos.co.id – Beragam tradisi khas dilakukan warga Thionghoa ketika merayakan tahun baru Imlek. Mulai dari pasang lampion, bagi-bagi angpao, jeruk hingga berbagi kue keranjang. Namun ada satu tradisi yang tidak kalah pentingnya yakni melepaskan burung pipit saat imlek. Seperti dilakukan sejumlah warga Thionghoa Tanjungbatu di vihara Dharma Shanty, Sabtu (28/1) lalu.

Melepas burung pipit dilakukan warga Thionghoa setelah melaksanakan sembahyang di vihara Dharma Shanty. Selesai melakukan sembahyang, beberapa orang membeli burung pipit pada pedagang burung yang mangkal di depan vihara. Selanjutnya burung pipit dilepaskan sambil berdoa agar pada tahun baru diberikan keberuntungan dan membuang sial seiring dengan terbangnya burung ke udara.

Onga mengaku tradisi melepas burung pipit sebagai ritual melepas hewan ke alam liar dipercaya memberi pengaruh pada keberuntungan dan kehidupan. Selain itu dengan terbangnya burung pipit, untuk membuang sial dan menjauhkan bencana yang mengakibatkan kesialan dirinya maupun keluarga.

“Melepas burung pipit memiliki makna agar membuang sial dan menjauhkan dari bencana yang mengakibatkan kesialan untuk saya dan keluarga. Sekaligus pada tahun baru imlek mendapatkan keberuntungan, rezeki melimpah dan diberi kesehatan,” terang Onga.

Sementara Azri, pedagang burung pipit mengaku dirinya datang dari Kota Palembang. Hampir setiap tahun saat perayaan Imlek, Azri berdagang burung di depan vihara Dharma Shanty. Berjualan burung hanya kerjaan musiman, keseharian Azri sebagai petani di kampungnya.

Azri  menyebutkan burung pipit yang ia bawa sebanyak 1.000 ekor, dan dijual seharga Rp5 ribu per ekor.

“Berjualan burung pipit saat Imlek, sedikit memberikan keuntungan untuk menghidupi kerluarga,” terangnya. (ims)

Update