Rabu, 24 April 2024

Telepon Merah Saksi Bisu Rencana Pembunuhan

Berita Terkait

Ranulf Rayner (kanan) bersama telepon Hitler.

batampos.co.id – Sebuah telepon merah bertulis Adolf Hitler dengan lambang Nazi.

Ya, itu telepon warisan hitler.

Itu bukan telepon biasa, telepon yang sudah mengelupas sebagian catnya itu digunakan pemimpin Nazi tersebut untuk memerintahkan pembunuhan di kamp konsentrasi Yahudi. Telepon itu juga digunakan Hitler untuk mengatur pembunuhan ipar lelakinya.

Saat ini, telepon tersebut sudah dilelang dan akan dilepas dengan harga minimal GBP 400 ribu (setara Rp 6,7 miliar). Perangkat komunikasi tersebut diambil dari bunker Hitler oleh Brigadir Jenderal Sir Ralph Rayner pada Mei 1945. Telepon pribadi Hitlet ini diberikan oleh pejabat Inggris dari tentara lain.

Oleh Rayner, telepon tersebut kemudian diwariskan kepada anaknya, Ranulf Rayner, seorang pensiunan mayor angkatan darat. Telepon rilisan Siemens tersebut memiliki logo swastika dan simbol elang.

”Ini adalah perangkat jahat bila Anda memikirkan fungsinya saat itu. Ini adalah instrumen mematikan Hitler,” kata Ranulf, 82.

Warga Dawlish, Devon, Inggris itu menambahkan kalau telepon tersebut digunakan untuk menyampaikan perintah brutal kepada penjaga kamp konsentrasi Yahudi, jenderal-jenderalnya di medan pertempuran, dan di antara keduanya.

”Saya menemukan saksi mata yang menyatakan dengan telepon ini pula Hitler merancang pembunuhan untuk ipar lelakinya Jenderal Herman Fegelein,” sambung Ranulf.

Kemudian, kata Ranulf, telepon itu juga digunakan Hitler memerintahkan ajudannya untuk membakar apartemennya begitu dia dan istrinya Eva Braun bunuh diri.

”Begitu tubuh Hitler dan Braun ditemukan, ajudannya berusaha membakar apartemen itu. Namun tidak berhasil karena setelah pintu apartemen di tutup, apinya padam.”

Ranulf memutuskan untuk melelang telepon itu karena merasa sudah tua. Dan, benda-benda bersejarah seperti itu seharusnya tidak tersimpan di dalam lemarin.

”Saya berharap, pembeli telepon ini akan memajangnya dan mengisahkan latar belakangnya.” (The Sun/tia)

Update