Sabtu, 20 April 2024

Tak Terima dengan Tindakan Polisi, Warga Paris Demo

Berita Terkait

Situasi Paris, Prancis saat kerusuhan. (AP, AFP, EPA)

batampos.co.id –  Kerusahan terjadi di berbagai sudut kota Paris, Prancis. Hal tersebut dipicu dari insiden “pemerkosaan” yang dilakukan polisi kepada pemuda berusia 22 tahun.

Demonstrasi damai untuk mengutuk insiden kekerasan seksual itu berubah menjadi bentrokan ketika sekelompok orang melempari rudal buatan kepada polisi. Sebuah mobil terbakar, toko-toko di jarah, dan kerusuhan antara polisi dan demonstran tidak terhindari lagi.

Ini adalah insiden kerusuhan dan kekerasan terakhir setelah Paris beberapa kali mengalami insiden serupa. Polisi pun disiagakan dan kondisi darurat di berlakukan demi menghindari kerusuhan yang meluas.

Kerusuhan itu dipicu pada insiden kekerasan seksual yang terjadi pada seorang tersangka berusia 22 tahun.  Peristiwa terjadi pada Kamis (9/2). Korban mengaku dilecehkan oleh polisi di Aulnay-sous-Bois luar Paris.

Dalam kejadian itu, seorang polisi sudah mendapat tuntutan “pemerkosaan” setelah memasukkan tongkat polisinya kedalam anus korban. Akibat kejadian itu tongkat sepanjang 10 sentimeter masuk kedalam anus korban.

Seorang polisi mengatakan sebenarnya itu kecelakaan dan tidak benar-benar penyiksaan. Katanya, celana panjang korban turun sendiri dan tongkat polisi itu secara tidak sengaja masuk  ke anus korban. Saat di wawancarai salah satu stasiun TV korban menggambarkan kejadian yang menimpanya.

”Saya melihatnya dengan tongkat itu. Dia memasukkannya ke dalam bokong saya dengan sengaja. Saya langsung terjatuh, saya tidak punya kekuatan,” kata korban.

Atas insiden itu, korban harus menjalani operasi di RS dan bahkan Presiden Prancis Francois Hollande menjenguknya.

Kerusuhan di Paris terjadi setelah video mengenai insiden itu tersebar di media. 17 orang sudah ditangkap setelah kerusuhan pada awal pecan ini. Dalam kerusuhan Sabtu (11/2) malam, 28 ditangkap.

”Mohon tenang dan bersabar sampai penyelidikan atas kasus kekerasan ini selesai dilaksanakan. Hukum akan dijalankan,” kata Hollande. (Daily Mail/BBC/CNN/tia)

Update