Jumat, 19 April 2024

Dikemas Unik, Cap Go Meh Akan Diajdikan Objek Wisata

Berita Terkait

Komunitas sanggar seni menampilkan tariannya diatas panggung dalam perayaan Cap Go Meh di Kawasan Kota Lama, Jalan Merdeka, Sabtu (11/2). Foto : Batampos.

 

batampos.co.id – Perhimpunan warga Tionghoa Kota Tanjungpinang menggelar perayaan Cap Go Meh di Kawasan Kota Lama, Jalan Merdeka, Sabtu (11/2). Beragam pertunjukan seni dan budaya disuguhkan dalam memeriahkan penutupan Tahun Baru Imlek 2568 itu.

Acara yang mengusung tema “Kesederhanaan Dalam Kebersamaan” itu dihadiri ribuan warga dari keturunan Tionghoa dan berbagai kalangan masyarakat. Turut hadir juga Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Kepala Kesbangpol Provinsi Kepri, Safri Saliman, Ketua DPC Inti Tanjungpinang, Beni Suandi, FKPD dan OPD Pemko Tanjungpinang.

Lis Darmansyah mengatakan Cap Go Meh merupakan tradisi bagi marga Tionghoa yang dirayakan setelah 15 hari Tahun Baru Imlek. Namun tradisi berusia ratusan tahun lalu itu kini telah menjadi sebuah festival budaya di tanah melayu.

“Cap Go Meh tak sekedar perayaan tradisi bagi marga Tionghoa saja. Tetapi sudah menjadi festival budaya di daerah ini. Maka harus kita pertahankan,” ujar Lis.

Tradisi kuno Tionghoa ini, kata Lis, harus dikemas sedemikian menarik agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Seperti memasang dan menggantungkan lampion berwarna-warni di rumah, toko dan seluruh penjuru jalanan. Dengan keunikan itu Cap Go Meh bisa dijadikan salah satu objek wisata religi di Kepri bahkan Indonesia.

Jika konsep itu dilaksanakan, lanjut Lis, dampaknya bisa meningkatan kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Bahkan mampu mendatangkan keuntungan besar bagi perekonomian masyarakat.

“Kami berharap momen Cap Go Meh ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Khususnya untuk sektor pariwisata daerah ini,” jelasnya.

Kepala Kesbangpol Provinsi Kepri, Safri Saliman menginginkan perayaan Cap Go Meh tak hanya sekedar dijadikan momen perkenalan budaya Tionghoa saja. Tetapi mampu meningkatkan perekonomian bahkan kepariwisataan di Kepri.

“Kami harapkan acara seperti ini dapat dihadirikan diseluruh wilayah Kepri. Namun pelaksanaannya secara bergilir sehingga dapat menjadi daya tarik dibidang pariwisata,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC Inti Tanjungpinang, Beni Suandi mengatakan setiap perayaan Cap Go Meh akan menampilkan beragam kesenian dan budaya. Mulai dari parade budaya barongsai dan naga, tarian dari komunitas sanggar seni, hingga pertunjukkan wushu.

“Pertunjukan inilah yang memukau seluruh masyarakat. Semoga juga mampu dijadikan sebagai salah satu ikon pariwisata di tahan melayu ini,” ungkapnya. (ary)

Update