Kamis, 25 April 2024

Penggiat Seni Kaligrafi Islam Berkurang

Berita Terkait

Rhuzi sedang mendekorasi karyanya saat perlombaan beberapa waktu lalu. Foto: Hasbi/batampos

batampos.co.id – Seni menulis indah (Khat) atau yang lebih sering dikenal dengan seni kaligrafi di Kabupaten Lingga sepi peminat. Meski menjadi salah satu cabang seni yang sering diperlombakan dalam ajang Musabaqah Tillawatil Quran (MTQ), masuk dalam cabang Khattil Quran, namun penggiat seni kaligrafi ini di Lingga setiap tahun menurun.

Ubaidulllah bin Abbas menyebut Khat sebagai lisan al-yadd atau lidahnya tangan. Melalui tulisan itulah tangan berbicara. Sayangnya kreasi anak-anak muda dan penggiat seni islam saat ini di Lingga terkendala tenaga pengajar dan minimnya perhatian kepada guru yang membina.

Salah seorang penggiat seni khaligrafi di Lingga, Rhuzi Wiranata membenarkan hal ini. Sejauh ini dikatakan Rhuzi, seni kaligrafi khususnya di kecamatan Lingga hanya didominasi oleh warga Desa Panggak Darat.

“Beruntung di kampung kami ada guru yang membagikan ilmu kaligrafi ini. Meskipun tidak ada perhatian dari pemerintah. Belajar secara swadaya dan tidak pernah memungut biaya,” jelasnya.

Di Panggak Darat sendiri kata Rhuzi meskipun sedikit paling tidak ada anak muda yang ikut berpartisipasi menghidupkan seni Islam ini. Setiap tahun, khafilah Kahttil Quran selalu dikirimkan dari Desa Panggak Darat untuk STQ dan MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten hingga MTQ tingkat Provinsi Kepri.

“Kendala ini dilapangan yang butuh sentuhan tangan pemerintah. Kita sendiri tau, setiap tahun kegiatan-kegiatan STQ ataupun MTQ selalu digelar. Lingga bekas pusat kesultanan Melayu Islam sebenarnya juga memiliki banyak talenta dan bakat. Seperti Mukhtamar salah seorang juara Nasional asli Lingga,” jelas Rhuzi.

Seni Islam ini lanjut Rhuzi perlulah mendapat perhatian. Agar tidak mati suri. Tenaga pengajar perlu ditambah agar minat generasi muda semakin banyak.
“Kami sangat berharap seni kaligrafi islam ini dapat berkembang. Kreasi ini perlu dikembangkan di Bunda Tanah Melayu,” pungkasnya. (mhb)

Update