Jumat, 19 April 2024

Pematangan Lahan Masjid Agung Sudah 25 Persen

Berita Terkait

Alat berat sedang meratakan tanah untuk lokasi pembangunan Masjid Agung II di Tanjunguncang, Batuaji, Rabu (1/3). F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Rencana pemerintah Kota Batam untuk memiliki Masjid Agung II sudah mulai terealisasi. Hal ini ditunjukan dengan pemerataan lahan yang tengah berlangsung, Rabu (1/3) di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad meninjau langsung lokasi Masjid. Menurutnya, untuk tahap awalnya, pematangan lahan ini sudah berjalan 20-25 persen.

“Target pematangan lahan satu bulan saja. Ini untuk tahap awalnya, karena di bulan berikutnya kita targetkan mengadakan semacam doa atau dzikir,” ujar Amsakar kemarin.

Dia mengatakan doa atau dzikir tersebut dilakukan sebelum proses pembangunan kontruksi berlangsung. Dan rencananya akan digelar di Bulan April mendatang, sekaligus peletakan batu pertama masjid yang berkapasitas hingga 18 ribu jamaah ini.

Rencananya pembangunan masjid ini akan berlangsung dalam waktu tiga tahun. Karena pekerjaan dengan sistem tahun jamak (multi years) maka Pemerintah Kota Batam meminta pendampingan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Tujuannya agar proses pembangunan mulai dari perencanaan hingga selesai berlangsung sesuai ketentuan berlaku,” katanya.

Anggaran pembangunan masjid ini diperkirakan Rp 243 miliar. Di tahun pertama pembangunan pemerintah akan menganggarkan Rp 36 miliar, Rp 97 miliar di tahun kedua, serta Rp 109 miliar di tahun ketiga.

“Pembangunan masjid ini bisa menjadi jalan bagi kita bersama untuk semakin mematangkan spiritual. Selain itu juga menjadi pintu percepatan perwujudan Batam sebagai bandar dunia madani,” terang Amsakar.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar mengatakan sistem tahun jamak dipilih agar pertanggungjawaban konstruksi berada pada satu perusahaan pemenang lelang. Dan proses pembangunan tidak terbatas waktu tahun anggaran.

“Kalau tidak dibuat tahun jamak, awal tahun harus lelang lagi. Dengan tahun jamak ini pekerjaan tidak terbatas di tahun anggaran yang sama. Satu kontraktor pemenang, jadi pertanggungjawabannya pada satu kontraktor ini saja. Pengawasan juga lebih baik,” papar Suhar.

Untuk pematangan lahan, dilakukan secara swadaya oleh Pemko Batam dengan sarana dan tenaga yang ada. Sedangkan dalam waktu bersamaan, sedang dilakukan lelang manajemen konstruksi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi hasil perencanaan, pekerjaan, sampai supervisi.

“Tiga minggu sampai sebulan, baru tender konstruksi. Perkiraan kita awal Mei sudah mulai,” katanya.

Menurut Suhar, di tahun pertama pembangunan masih berkutat di struktur dasar. Yakni mulai dari pondasi basement hinaagga lantai dasar bangunan masjid. Tahun kedua pun masih seputar struktur.

“Di tahun ketiga baru pekerjaan finishing, arsitektur, landscaping, dan sebagainya,” tutupnya. (cr19)

Update