Sabtu, 20 April 2024

Jalan Longsor Sejak Tahun Lalu, Tak Kunjung Diperbaiki

Berita Terkait

Jalan lintas khatulistiwa, Sungai Tenam. Jalan ini longsor sejak longsor Januari 2016 lalu. Foto: Hasbi/batampos.

batampos.co.id – Warga kabupaten Lingga keluhkan kondisi ruas jalan lintas khatulistiwa, Sungai Tenam. Sejak longsor Januari 2016 lalu, belum ada pembenahan dan perbaikan berarti terhadap konstruksi jalan yang rusak ini.

Pantauan di lapangan, sejak aktifnya pelabuhan Sungai Tenam tahun 2016 kemarin, lalu-lalang aktifitas kendaraan roda dua dan roda empat tak pernah berhenti. Dibukanya rute Sungai Tenam ke Batam dan menjadi persinggahan feri reguler Tanjungpinang-Lingga membuat ruas jalan ini menjadi pilihan utama transportasi laut warga pulau Lingga. Karena jarak tempuh perjalanan waktu laut yang lebih singkat.

Sedangkan ruas jalan untuk mencapai pelabuhan dengan kondisi longsor yang hampir sepanjang 30 meter hanya ditutupi pembatas jalan. Belum ada pembenahan berarti, padahal hampir seluruh badan jalan telah ambruk akibat gerusan air saat curah hujan tinggi. Untuk laluan kendaraan, pemerintah hanya melebarkan bibir jalan yang berupa tanah merah.

“Kondisinya benar-benar menghawatirkan. Terlebih sekarang banyak kendaraan yang lalu-lalang. Kami berharap segeralah diperbaiki,” ungkap Usman salah seorang warga yang menawarkan jasa angkutan dipelabuhan Sungai Tenam, Jumat (3/3).

Saat malam hari lanjut Usman, kondisi jalan yang gelap juga dikhawatirkan terjadi kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau malam, 35 Kilometer jalan ini gelap. Tidak ada satupun penerangan. Apalagi ada longsor, bikin was-was,” kata Dia.

Ditempat lain, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Indra Asmara Putra yang dihubungi Batam Pos mengatakan ruas jalan lintas Khatulistiwa Sungai Tenam tersebut merupakan jalan Nasional. “Itu jalan Nasional,” jelas Indra.

Terkait kerusakan dan longsor yang terjadi sambungnya sudah dilaporkan secara tertulis ke Balai II Jalan Nasional Wilayah Jambi dan Kepri.

“Awalnya sempat simpang siur terkait status jalan. Apakah milik provinsi atau Nasional. Tapi sudah clear, jalan itu nasional. Jalan nasional sudah kita surati langsung ke satker nya. Sudah kami surati dan koordinasikan tahun lalu, mereka janji untuk memperbaiki. Persoalan ini akan kami follow up lagi. Sampai saat ini memang belum ada tindakan,” pungkas Indra. (mhb)

Update