Jumat, 29 Maret 2024

Relokasi PLN Harus Segera Direalisasikan

Berita Terkait

batampos.co.id – Tokoh Masyarakat (Tomas) Kabupaten Lingga, Musfar Saleh minta Pemkab segera realisasikan persiapan lahan untuk relokasi PLN Sub Rayon Daik Lingga. Mengingat kepentingan orang banyak, hal ini harus segera diakomodir pemerintah daerah (Pemda).

Sejak akhir 2016 lalu, rencana relokasi telah diusulkan PLN. Namun sampai saat ini belum terealisasi.

“Ini kepentingan orang banyak. Lokasi PLN sekarang di depan pusat perkantoran Pemkab kurang baik. Dari segi pemandangan ataupun kebisingan mesin di tengah-tengah kampung yang semakin ramai. Relokasi harus segera disipkan lahannya,” kata Musfar.

Selain itu, jaringan PLN yang mulai melayani seluruh wilayah pulau Lingga mulai dari sebelah selatan, lintas timur dan utara perlu ditempatkan ditempat yang strategis. Agar kendala teknis seperti pohon tumbang dan mengganggu jaringan PLN dapat teratasi dengan baik.

“Kalau tetap di lokasi lama, pihak PLN sulit mengontrolnya. Tumbang satu pohon di Lingga Timur, padam seluruh Lingga. Lokasi yang direncanakan di Musai sangat tepat. Kiranya pemkab dapat segera menyelesaikan persoalan lahan,” jelasnya.

Informasi yang dihimpun Batam Pos, terkait lahan yang sudah direncakan di desa Musai oleh pemkab masih terkendala dana. Pemkab perlu menyiapkan uang Rp 25 juta sebagai ganti rugi kepada pemilik lahan.

Hal senada juga disampaika wakil Bupati Lingga Muhamad Nizar. Dikatakannya, pemkab masih terkendala soal ganti rugi kepada pemilik lahan.

“Hasil kesepakatan awal, lahan itu akan diganti rugi sekitar Rp25 Juta. Keluarga pemilik lahan dipekerjakan di PLN itu. Saran pak bupati kemarin, pihak ketiga yang tangani biayanya,” kata dia di Daik Lingga.

Diakui Nizar, kondisi keuangan daerah saat ini masih belum memadai untuk mengakomodir semua kebutuhan pembangunan.

Sehingga diharapkan ada peran serta pihak ketiga yang merupakan kontraktor lokal itu, menyisihkan sedikit keuntungan untuk membantu biaya hibah lahan tersebut.

“Tapi karena tidak ada jawaban dan solusi lainnya, kami akan tanggung biaya itu sekitar Rp 25 juta,” ungkapnya.

Demi kepentingan orang banyak, Nizar rela talangi uang Rp 25 Juta tersebut dengan dana pribadinya terlebih dahulu. Lahan yang untuk PLN kata Nizar memang strategis. Hal ini akan mampu menjawab kendala pelayanan di pulau Lingga.

“Pembangunan jaringannya sudah dirancang khusus, berbentuk Leter T. Satu ke Daik, sisanya ke Lingga Timur dan Lingga Utara. Jadi, saat ada gangguan jaringan di salah satu cabang, tidak mengganggu jaringan lainnya,” pungkas Nizar.(mhb)

Update