batampos.co.id – R Ismi Taufik, 40, warga RT II, RW II, Dusun I, Kampung Baru, Desa Batu Berdaun, seolah tak kuasa menahan bahagia setelah menerima bantuan perbaikan atap rumah dari Polsek Dabo Singkep. Pasalnya, setiap hujan turun, rumah beratap daun rumbia itu bocor dimana-mana hingga kasur mereka basah, tak bisa dijadikan tempat untuk tidur.
“Saya hanya bekerja sebagai buruh lepas, menghidupi dua orang anak. Satu di bangku SD, satu lagi SMP,” ujar Ismi ketika ditemui di rumahnya, Kamis (9/3) lagi.
Ismi mengaku, belum lama ini sebagian atap daun rumbia di atas rumahnya itu melayang ditiup angin, entah kemana. Ismi memasang atap daun rumbia yang lain sebagai penutup rumah mereka, sebatas penutup rumah saja karena dia hanya sanggup membeli atap daun rumbia yang bekas.
Namun pagi kemarin, wajah Ismi terlihat sumringah. Dua orang pekerja yang didatangkan Polsek Dabo Singkep sedang membongkar atap daun rumbia yang telah lusuh untuk diganti seng baru. Dua kodi seng, kayu, paku dan lainnya telah tergeletak rapih di samping rumah Ismi siap untuk dipasang. Material itu juga hasil dari bantuan program Polsek Peduli.
Ismi mengucapkan terimakasih kepada jajara kepolisian Polres Lingga, terutama Polsek Dabo Singkep yang mau memperhatikan warga kurang mampu seperti dirinya. Saat ini, Ismi tidak lagi repot menjaga atap bocor setiap kali hujan turun. Selain itu, dia juga berharap semakin banyak program yang memperhatikan masyarakat kecil.
Sementara itu di tempat yang sama, seolah tak mau pengerjaan itu lamban dan tidak bagus, Kapolsek Dabo Singkep AKP Mangiring Hutagaol turun langsung meninjau pengerjaan penggantian atap tersebut. Dia menjelaskan, bantuan tersebut hasil dari program Polsek Peduli.
“Tidak ada salahnya kalau sebagian penghasilan saya untuk membantu warga yang membutuhkan,” ujar Mangiring kepada Batam Pos.
Mangiring menambahkan, bantuan tersebut adalah bantuan kedua yang telah dilakukan Polsek Dabo Singkep dalam bidang sosial. Dia menginginkan gerakan seperti ini menjadi pemicu bagi warga lain yang berpenghasilan lebih untuk lebih memperhatikan saudara-saudara yang kurang mampu.
Lebih lanjut Mangiring mengatakan, kesuksesan bukanlah sebagai sumber kebahagiaan dalam hidup, tapi kebahahiaan dapat diraih dari tindakan berbagi kepada sesama yang kurang mampu. Dia juga berkeyakinan, rezki tidak akan berkurang ketika menyisihkan penghasilan untuk membantu sesama.
“Siapa saja yang mau bergabung untuk kegiatan ini, kami membuka tangan lebar-lebar dan memastikan bantuan tersebut sampai kepada orang yang membutuhkan,” ujar Mangiring. (wsa)