batampos.co.id – Pemerintah Kabupaten Karimun berencana melakukan rehabilitasi pasar tradisional Tanjungbatu tahun 2017. Pengerjaan rehab diperkirakan menelan anggaran Rp10 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dan APBD Karimun tahun 2017.
Semula, rehabilitasi pasar tradisional berlokasi di Jalan Merdeka Tanjungbatu Kota
diwacanakan dibangun dua lantai. Namun mengingat anggaran terbatas, akhirnya hanya dibangun satu lantai.
“Hanya saja sekeliling pasar dibuat rapi agar dapat digunakan semaksimal mungkin untuk aktivitas ekonomi mikro masyarakat,” ungkap Bupati Aunur Rafiq di sela-sela pembukaan MTQ di Kundur Utara, Kamis (10/3) lalu.
Disebutkan Bupati, pengerjaan rehab pasar dilakukan secara bertahap yang diperkirakan dimulai sekitar April atau Mei mendatang. Sedangkan pedagang yang berjualan untuk sementara waktu direlokasi di lapangan parkir Balai Pemuda Seni dan Budaya sambil menunggu proses pembangunan selesai.
“Pembangunan sekitar satu tahun atau paling cepat delapan bulan. Lokasi pasar dinilai masih layak, karena berada di tengah kota. Kalau nanti sudah tidak layak, maka pada waktunya kita cari lokasi baru,” terangnya.
Pasar tradisional Tanjungbatu berdiri sejak 1960-an. Hingga kini, bangunan pasar yang ditempati 41 kios pedagang, 35 lapak pedagang sayur, dan ikan ini, masih berdinding papan. Belum ada perubahan signifikan sejak dibangun. Padahal, pasar Tanjungbatu menjadi tumpuan bergantungnya ratusan pedagang.
Beragam aktivitas dilakukan di lokasi pasar. Jika pagi hari, dimanfaatkan pedagang untuk berjualan sayur. Siangnya, untuk jualan pakaian, dan malam hari berubah jadi pasar akau. (enl)