Sabtu, 20 April 2024

Daging Sapi Masih Kurang, Pinang Programkan Upsus Siwab

Berita Terkait

Penjual daging menyiapkan daging sapi di Pasar KUD Tanjungpinang, Belum lama ini. F.Yusnadi/Batam Pos

batampos.co.id – Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan ketersediaan daging sapi segar dari peternakan sapi di daerah ini belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang. Sebab daging sapi yang dapat disediakan hanya 850 ton pertahunnya. Sedangkan permintaan dari masyrakat mencapai 1.453 ton pertahunnya.

“Masih kurang 677 ton daging sapi lagi setiap tahunnya. Sehingga kami terpaksa menutupi kekurangan itu dengan mendatangkan daging sapi dari Lampung,” ujar Lis ketika dikonfirmasi, kemarin.

Agar ketersediaan daging sapi segar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, kata Lis Pemko Tanjungpinang akan bekerjasama dengan Kota Metro dan Lampung. Kerjasama itu bukan untuk impor daging sapi melainkan pengembangan peternakan sapi.

Melalui kerjasama itu, lanjut Lis diyakini ke depannya peternakan sapi di Tanjungpinang mampu memenuhi permintaan masyarakat. Cara yang akan dilakukan dalam waktu dekat, sambung Lis, dengan mendorong percepatan peningkatan populasi sapi melalui Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab).

“Kami yakin peternakan di daerah ini bisa memproduksi daging sapi segar dengan kapasitas hasilnya lebih besar. Sehingga tidak ada lagi impor daging dari luar,” bebernya.

Dalam mengembangkan Upsus Siwab ini, masih Lis, Pemko Tanjungpinang akan menyediakan lahan di Kawasan Batu 9. Sebab hanya kawasan itu yang masih memliki lahan kosong. Lahan yang dipergunakan untuk peternakan sampai tempat pemotongan sapi itu akan diperoleh melalui pinjam pakai dengan pemiliknya. Bahkan akan menyurati BPN untuk pemanfaatan lahan sebagai hak guna usaha pertanian dan peternakan.

Kemudian Pemko Tanjungpinang juga akan meningkatkan koordinasi dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Tujuannya untuk mendapatkan pola-pola baru peternakn guna menunjang stabilitas pangan asal ternak. Sehingga sektor pertanian dan perternakan di Kota Tanjungpinang akan berkembang pesat.

“Kami akan coba buka peternakan baru dan rumah potong pada hari-hari tertentu. Dengan begitu kami juga bisa mengontrol dan mentertibkan pedagang sapi dan pangan ternak ,” ungkapnya. (ary)

Update