foto: dalil harahap / batampos
batampos.co.id – Camat Batuaji, Fridkalter Pardede meminta kepada pemilik kios yang terbakar di lokasi Pasar Seken Aviari tidak membangun kiosnya lagi. Sebab lokasi tersebut masuk zona penghijauan.
“Percuma kalau dibangun lagi. Deretan lokasi pasar seken yang terbakar itu masuk zona penghijauan dan itu sudah masuk dalam daftar penertiban. Cepat atau lambat ditertibkan juga,” ujar Frid, Rabu (22/3/2017).
Kios lain yang sederatan dengan lokasi kebakaran itu juga masuk dalam daftar penertiban. “Biar jangan rugi double nantinya. Dibangun pun kalau saatnya ditertibkan tetap akan ditertibkan,” ujar Frid.
Imbauan camat tersebut ditanggapi dingin oleh sebagian pemilik kios. Mereka sepertinya akan kembali membangun kiosnya agar bisa berdagang lagi. “Kapan penertibannya, kalau mau tertib ya semua, jangan hanya di sini (lokasi kebakaran) saja yang dilarang. Itu masih banyak lagi yang makai lahan penghijauan,” kata Vera, pemilik kios.
Para pemilik kios bahkan mendesak polisi agar secepatnya menyelesaikan persoalan itu dan garis pembatas segera dicabut agar bisa membangun kios mereka. “Mau makan apa kami kalau tak berdagang lagi. Ini dapur kami,” ujar Udin, pedagang lainnya.
Sementara pihak kepolisian sendiri belum bisa memastikan kapan akan mencabut garis pembatas tersebut. Kapolsek Batuaji Kompol Sujoko mengatakan, penyelidikan masih terus berlanjut dan pihak belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu. Pihaknya masih menunggu penyelidikan dari tim Labfor Mabes Polri. “Belum bisa buru-buru karena semua ada tahapannya,” ujar Sujoko.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 42 unit kios di lokasi pasar seken aviari, ludes terbakar, Senin (20/3) lalu. Kebakaran itu diduga kuat karena sambungan arus pendek atau korslet listrik di salah satu kios yang menjual alat elektronik. Tidak ada korban jiwa namun 42 kios beserta isi dagangan pakaian, sepatu, hingga perlengkapan elektronik bekas ludes terbakar. Satu unit sepeda motor Yamaha Mio juga ikut terbakar. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. (eja)