Selasa, 19 Maret 2024

Pagi Ini, Presiden @Jokowi Berkunjung ke Pulang Galang, Batam

Berita Terkait

Dam Sei Gong

batampos.co.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama istri Iriana Jokowi akan berkunjung ke Batam, Kamis (23/3).

Orang nomor satu Indonesia ini datang untuk meninjau progres pembangunan Waduk Sei Gong di Galang.

“Beliau ingin melihat progres pembangunan dam Sei Gong,” kata Yusuf usai rapat koordinasi dengan berbagai pihak soal persiapan kedatangan Presiden di Graha Kepri, Selasa (21/3).

Rapat koordinasi ini, hadir Sekretaris Daerah Arif Fadilah, Wakapolda Kepri Didi Haryono, Danrem 033/WP, Brigjen TNI Fachri, Kabinda Yulius Selvanus, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk  Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad dan perwakilan BP Batam.

Tak hanya mengunjungi pembangunan waduk Sei Gong, Jokowi bersama rombongan juga akan mengunjungi Kantor Camat Galang.

Di sana presiden direncanakan menemui masyarakat dan menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Usai melakukan kegiatan di Galang, Jokowi dan rombongan  rencananya akan mencoba kuliner di sekitar Pulau Rempang dan Galang.

Sorenya, presiden dan rombongan direncanakan terbang ke Sibolga, Sumatera Utara untuk melanjutkan kunjungan kerjanya di sana. BP Batam sendiri telah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut presiden dan rombongan.

“Waduknya berlokasi di Galang, segala persiapan sudah selesai. Waduk itu yang pertama akan ditinjau presiden setelah tiba di Batam,” ujar Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono.

Andi menjelaskan, waduk ini akan dibangun oleh Dirjen Sumber Daya Air dan pengelolaannya akan diserahkan kepada BP Batam.

Pembangunannya diprediksi selesai pada 2025.

Waduk ini masuk bertipe medium dengan luas genangan mencapai 355 hektar. Panjangnya mencapai 1.280 meter. Dengan luas dan panjang tersebut, waduk ini mampu menampung air baku hingga 12 juta meter kubik. Volume penyediaan air bersihnya mencapai 400 liter perdetik.

“Pembangunan waduk ini merupakan langkah efektif daripada desalinasi air laut.” ujar Andi.

Sistem pengelolaan air dengan membangun waduk baru memang sangat penting di Batam mengingat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

“Waduk itu nanti akan menghasilkan air bersih untuk kepentingan masyarakat,” ujar Jumaga Nadeak, ketua DPRD Kepri yang juga hadir di rapat koordinasi tersebut.

Saat ini Batam punya delapan waduk, namun hanya enam yang bisa beroperasi optimal, karena Waduk Baloi dan Waduk Sei Harapan sudah kritis.

Bahkan dam baloi sudah dialokasikan ke pihak ketiga, meski ini masih berpolemik.

Pembangunan waduk ini merupakan langkah cepat mengingat 4 tahun lagi masa kerjasama konsesi pengelolaan air dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB) akan selesai. Sehingga pengelolaan air dan limbah akan kembali ke BP Batam. (leo)

Update