Sabtu, 20 April 2024

Twitter Tutup 24 Ribu akun per Bulan

Berita Terkait

batampos.co.id – Selasa (21/3), twitter menjelaskan, sepanjang semester terakhir 2016, total 376.890 akun ditutup.

Jika dirata-rata, setiap bulan ada 63 ribu akun. Jumlah tersebut naik 60 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Yakni, 24 ribu akun per bulan.

Penyebabnya, akun-akun tersebut dinilai menyerukan aksi terorisme.

Sikap itu diambil setelah perusahaan teknologi yang berdiri sejak 21 Maret 2006 tersebut mendapatkan tekanan dari berbagai negara. Twitter dituntut lebih agresif mencegah ekstremis dan pihak-pihak tertentu yang menggunakan jejaring sosial tersebut untuk merekrut pendukung dan melakukan penyerangan. Baik itu yang berbau politik maupun keagamaan. Termasuk seruan-seruan bernada kebencian.

Perusahaan yang didirikan Jack Dorsey, Noah Glass, Evan Williams, dan Biz Stone itu menghapus akun-akun berbau ekstremisme sejak Agustus 2015. Hingga akhir 2016, total ada 636.248 akun yang sudah diblokir.

Twitter tidak lagi menunggu laporan dari pengguna lain maupun pemerintah sebelum memblokir akun tersebut. Mereka punya software untuk mendeteksi adanya ajakan yang mengarah ke terorisme dan ekstremisme. Sebanyak 74 persen akun yang diblokir sejak pertengahan tahun lalu tadi diidentifikasi software tersebut.

’’Kurang dari 2 persen lainnya ditutup setelah pihak yang berwenang mengajukan komplain jika pengguna yang bersangkutan melanggar syarat dan ketentuan Twitter,’’ ujar pihak Twitter dalam laporan transparansi yang dirilis.

Jejaring sosial berlogo burung berkicau itu juga mengungkapkan adanya kenaikan permintaan dari pemerintah untuk menurunkan pesan ataupun konten tertentu yang diunggah jurnalis maupun media. Yang paling banyak mengajukan adalah Turki. Sebanyak 77 di antara 88 permintaan resmi dan perintah pengadilan yang masuk sepanjang semester kedua 2016 berasal dari Istanbul.

’’Mengingat tren global pemerintah berbagai negara yang mengancam kebebasan pers, kami ingin menggarisbawahi permintaan tersebut,’’ kata pihak Twitter. Mereka mengajukan keberatan secara resmi pada sebagian besar perintah pengadilan. Namun, di Turki, tidak ada satu pun keberatan dari pihak Twitter yang diterima. Mereka akhirnya menarik 15 cuitan dan menutup 14 akun sebagai bentuk respons terhadap perintah pengadilan di Turki.

Sejak 2010, Twitter bekerja sama dengan pihak ketiga yang bernama Lumen. Informasi apa pun yang dihapus Twitter diinformasikan ke Lumen. Mereka lantas menyusunnya menjadi katalog. Dari katalog tersebut bisa diketahui konten tertentu ditarik karena apa dan siapa yang memintanya. (Reuters/AFP/sha/c14/any)

Update