Jumat, 19 April 2024

Orangtua Tak Terima Anak Diskors malah Sebut Guru Berpikir Kotor

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Usianya baru 12 tahun, yah… kira-kira kelas VI SD gitu lah….

Frances Halbeck diskors dari sekolah selama tiga hari karena persoalan yang begitu dewasa. Kepala sekolah menuduh siswa manis dan pendiam tersebut menjual mainan dewasa kepada teman-teman sekelasnya.

Orang tua Frances kaget ketika anaknya pulang sekolah dengan bete. Begitu mendengar bahwa Frances diskors selama tiga hari, keduanya spontan tepok jidat. Sebab, yang dijual anaknya adalah wigglies, mainan karet berisi air. Tak beda dengan mainan berbentuk bola, binatang, atau ubur-ubur berisi air warna-warni yang banyak dijual. Hanya, wigglies buatan Frances berbentuk lonjong.

ā€Ini kegiatan amal. Uangnya kami salurkan ke sekolah anak autis,ā€ kata Frances kepada TMJ4. Mainan itu dijual USD 1 atau Rp 13 ribu per buah.

ā€Ini fungsinya untuk menenangkan. Kalau diremas terasa dingin, tapi juga kadang merosot dari genggaman. Sangat membantu buat anak-anak autis,ā€ lanjut siswi Trinity Lutheran School di Racine, Wisconsin, itu.

Milt Halbeck, ayah Frances, sangat marah. Sebab, yang dituduhkan Pamela Amling, si kepala sekolah, jauh dari masuk akal. Dia juga balik menyebut Amling berpikiran kotor.

ā€Dalam imajinasi terliar sekalipun, tak akan ada satu orang dewasa pun yang melihat benda ini sebagai sex toys,ā€ kata Milt Halbeck.(adn/c10/na)

Update