Jumat, 26 April 2024

Retribusi Parkir dengan Sistem Online

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam, Yusfa Henri mengatakan, pembahasan rancangan peraturan daerah (ranperda) penyelenggaraan retribusi parkir cukup alot. Ia menilai, jumlah kendaraan di Batam tidak sebanding dengan jumlah penerimaan yang masuk ke kas daerah.

“Makanya kami bahas dengan penuh kehati-hatian, agar menjadi perda yang benar-benar efektif dan diterima di masyarakat,” ujar Yusfa, saat rapat dengar pendapat dengan komisi III. kemarin.

Menurut Yusfa, dishub sendiri awal tahun 2016 ditargetkan Rp 3,8 miliar dari retribusi parkir. Namun hingga akhir tahun realiasinya hanya mencapai Rp 3,6 miliar. Dengan berbagai pertimbangan di tahun 2017, pendapatan dari sektor parkir kembali dinaikan 700 persen menjadi Rp 30 miliar.

Dengan asumsi bekerjasama pihak kepolisian dengan menerapkan parkir berlangganan. Yusfa optimis kalau parkir berlangganan bisa diterapkan, angka itu bisa dicapai karena potensi sendiri bisa mencapai Rp 60 miliar.

“Semangatnya pelayanan melihat kondisi perpakiran di Batam,” tutur dia.

Yusfa mengaku, awalnya dishub membagi parkir di tiga zona dengan jumlah titik parkir 202 orang dan 477 juru parkir. Kemudian dilakukanlah survey lapangan dengan pencatatan GPS dan pendataan titik parkit. Didapatlah angka 635 titik dengan kordinat yang dibagi di sembilan zona mainland.

“Sudah ada kordinat, lokasinya juga sudah kita petakan,” tuturnya.

Seorang petugas parkir yang beroperasi di BCS Mall, Lubukbaja, Selasa (31/1). F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

Ketika membuka kerjasama pihak kepolisian dalam hal ini Polda Kepri, kemudian walikota bersurat ke kejaksaan, BPKP dan kemudian mendapat legal opinion (LO). Sejak saat itu mulailah dibentuk tim pengawasan, pasukan bentukan pemko yang terdiri dari TNI, Polri, POM dan petugas dishub.

“Memang sebelumnya sudah berkonsultasi ke Sidoajo dalam penerapan parkir berlangganan. Ketika dicoba meminta Lo ke pihak terkait di Batam malah hasilnya berbeda,” tuturnya.

Makanya terkait LO ini, dishub kemudian berencana menerapkan retribusi parkir dengan sistem online. Mekanismenya akan sama dalam penerapan tiket online di bus trans Batam. Dimana pengguna kendaraan akan memakai kartu yang berisi saldo untuk pembayaran setiap kali melakukan parkir.

Saldonya sendiri bisa diisi, Saat ini penerapan pembayaran sistem online di Batam baru diterapkan di bus TransBatam. Yakni dengan menggunakan kartu Bizzi.

“Kedepan kita berencana untuk menerapkan di parkir dan retribusi sampah. Sehingga dengan cara demikian, tingkat kebocoran bisa ditekan,” tuturnya.

Terkait kelanjutan parkir berlangganan sendiri, mantan kepala dinas pariwisata itu membatah gagal. ahasanya bukan gagal (parkir berlangganan). Tapi belum diterapkan,” ungkap Yusfa. (rng)

Update